Parade Teater Jawa Timur 2022 oleh UPT TBJT (1); Tampilkan Tarasmara, Asmorosongko, dan Hong

Parade Teater Jawa Timur 2022 oleh UPT TBJT (1); Tampilkan Tarasmara, Asmorosongko, dan Hong

Hong dibawakan oleh Teater Bengkel Seni Manyar Jaya untuk memaknai sebagai ruang kosong. Alur ceritanya digambarkan memuat berbagai kebudayaan Jawa dan Madura.-JULIAN ROMADHON-

Aktor perempuan masuk ke dalam panggung. Bergerak dengan dua sapu lidi di tangan. Dia menggoda aktor pria dengan membunyikan gelang lonceng yang terpasang di kakinya. Mereka bergerak bersamaan. ”Ini gambaran Panji ketika menemukan kebijaksanaan dalam kehidupan, kesabaran dan ketaatan pada sang pencipta,” ungkap Bedjo Supangat, sutradara.

Dua aktor lain membawa sapu lidi pula. Mereka saling bergerak, menyapukan sapu hingga membentuk citraan seperti lukisan pancaran sinar matahari. 

Kisah Panji yang dipentaskan tak hanya bercerita seputar perjuangan dan kisah asmara tokoh Panji dengan Dewi Sekartaji. Melainkan meliputi cinta secara keseluruhan, termasuk cinta kepada Tuhan. 

”Dari cahaya yang tak pernah luput menyinari apa-apa, yang dilewatinya. Memberi kehidupan bagi seluruh mahluk tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku. Seperti aku yang mencintaimu, kekasih.” Demikian dialog awal aktor Panji. 

Cinta tersebut bermakna luas. Ditunjang dengan tubuh para aktor yang seakan berlumur abu, sebagai representasi tubuh para pertapa spiritual Hindu. Era ketika narasi Panji tumbuh dan bersemi. 
Hong memadukan berbagai unsur perpanggungan. Mulai dari realisme, surealisme dan membumbuinya dengan komedi.-JULIAN ROMADHON-

Teater Bengkel Seni Manyar Jaya membawa Hong untuk memaknai sebagai ruang kosong. ”Kami gambarkan dengan alur cerita yang memuat berbagai kebudayaan Jawa dan Madura,” ujar Yulian Ibra, koordinator.

Hong memadukan berbagai unsur perpanggungan. Mulai dari realisme, surealisme dan membumbuinya dengan komedi. Sehingga unsur sakral kalimat Hong yang biasanya diucapkan oleh para pelaku tradisi dan kepercayaan Jawa, sama sekali tak muncul.

Empat aktor yang dibayangkan sebagai empat saudara manusia dalam sedulur papat limo pancer tampil sebagai badut-badut kocak. Berusaha mengisi kekosongan dalam diri aktor, lalu diwarnai dengan kritik-kritik politik. 

Penampilan yang juga mengundang tawa penonton itu pun menutup hari pertama Parade Teater Jawa Timur yang digelar UPT Taman Budaya Jawa Timur. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)

Indeks: Empat pementasan dan satu penampil tamu aktor senior Jedink Alexander pada hari kedua, baca selanjutnya... 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: