Mayat Sekeluarga di Kalideres Dipegang, Gembur...
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
”Bang... Tolong jangan bilang siapa-siapa, ya. Jangan lapor polisi atau Pak RT.”
Para petugas manggut-manggut. Cepat keluar dengan wajah bingung, ngeri. Mereka tak pernah balik ke situ lagi.
Kombes Hengki: ”Petugas koperasi memang tidak pernah lapor polisi. Sampai kami selidiki, lalu menemui mereka. Minta keterangan. Begitulah pengakuan mereka.”
Petugas koperasi berani masuk rumah karena disambut ramah oleh Budyanto. Saat petugas baru masuk, sempat bertanya, kok bau tidak enak, ya... Dijawab Budyanto: ”Memang, got mampet belum diperbaiki.”
Apalagi, di dalam Dian menyambut petugas dengan ramah. Menceritakan, Margaretha sedang sakit. Cuma terbaring di tempat tidur. Tapi, tiap hari Dian mengaku, memandikan Margaretha dan menyisir rambut yang dikatakan selalu rontok.
Kombes Hengki: ”Pernyataan Dian ke petugas, Margaretha tiap hari diberi minum susu, sambil menyisir rambut yang terus rontok semua.”
Tim Polda Metro Jaya terus menyelidiki kematian empat orang sekeluarga itu. Dua hal yang diselidiki: Penyebab kematian dan motif.
Dari hasil pemeriksaan forensik disebutkan, tidak ada tanda kekerasan. Mereka meninggal akibat tidak ada makanan di lambung semua jenazah. Tapi, tidak berarti mereka mati kelaparan akibat tidak bisa beli makanan. Tidak mungkin.
Pada 20 Januari 2022 Budyanto menjual mobil keluarga itu, Honda Brio baru, ke showroom mobil bekas di Jakarta Barat seharga Rp 160 juta. Sebulan kemudian mereka menjual rumah yang mereka tempati, seharga Rp 1,2 miliar, tapi tidak laku.
Kemudian, sertifikat rumah digadaikan Rp 600 juta ke koperasi simpan pinjam, yang petugasnya gibras-gibras itu.
Sangat aneh. Mereka hidup serumah dengan orang yang sudah mati. Berbulan-bulan. Kemudian, mereka juga mati satu demi satu. Belum jelas urutan kematian.
Seumpama di antara mereka ada yang hidup, pasti disidik polisi. Mengapa membiarkan anggota keluarga mati, tidak dikubur?
Kasus itu mirip dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini. Waktunya kurang lebih bersamaan dengan kematian sekeluarga di Kalideres itu.
Dikutip dari Associated Press, 24 Agustus 2022, berjudul Police: Daughter Lived With Mother’s Dead Body for Months, kejadian di Desa Petaluma, California, AS.
Itu diungkap polisi di sana. Bermula 23 Agustus 2022. Seorang warga menelepon kantor polisi, melaporkan bahwa di rumah tetangga tampak puluhan paket menumpuk di depan pintu rumah yang selalu tertutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: