Set Top Box Langka, Harga Melonjak
Warga membeli STB di Tokok Lumen Parabola di Pasar Genteng.-Yusuf Dwi-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- RUPANYA, siaran televisi masih menjadi primadona. Sebagian besar masyarakat masih membutuhkannya sebagai sarana hiburan untuk melepas penat. Itu terbukti dari semakin banyaknya permintaan pasar terkait Set Top Box (STB).
Hal tersebut setelah Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menghentikan serentak siaran televisi analog switch off (ASO) awal November lalu. Kebutuhan akan STB terus meningkat. Kini, malah menjadi barang yang langka.
STB menjadi incaran masyarakat yang tak punya TV digital. Sebab, itu jadi komponen penting agar tetap bisa menikmati siaran. Dengan alat tersebut, siaran TV bisa didapatkan dengan kualitas yang jauh lebih baik.
Namun, ada catatan penting. Masyarakat harus membeli STB yang telah tersertifikasi oleh Kemenkominfo. Merek yang paling sering dicari yakni Akari, Venus, Tanaka, Matrix. Harganya cukup bervariasi. Awal-awal kisaran harganya mulai Rp 175 ribu hingga Rp 200 ribu.
Namun, kini dibanderol dua kali lipat. Hal itu terlihat ketika Harian Disway datang ke pusat perbelanjaan elektronik di Pasar Genteng, Selasa, 6 November 2022.
“Minggu-minggu ini setiap hari bisa naik terus. Naiknya, bisa Rp 5 ribu per hari,” ujar Dandy Trijasa Taruna, pemilik Toko Lumen Parabola.
Kelangkaan tersebut terjadi akibat permintaan masyarakat cukup tinggi. Sedangkan, barang yang datang jumlahnya tak menentu. Matrix menjadi merek yang banyak diincar. Kini, kisaran harganya mencapai Rp 300 ribu.
Pria yang akrab disapa Andy itu mengaku, tokonya sering kehabisan stok akibat pembeli mengambil dalam jumlah banyak. Kemarin, hanya tersisa dua merek saja di tokonya.
Padahal, setiap harinya ia terus mendatangkan barang dari pihak distributor. Dalam sekejap, kata Andy, ratusan STB bisa laku terjual. “Sekali datang langsung diborong semua. Barusan lima koli udah ada yang ambil. Jadi gak bisa menjamin stoknya,” kata pria yang mengenakan polo abu-abu itu.
Toko yang terletak di lantai dua itu banyak didatangi warga yang hendak membeli. Namun, tak sedikit pula yang mengurungkan niatnya karena STB yang dicari tak ada.
Andy juga mengatakan, kelangkaan itu terjadi pula di berbagai daerah. Pelanggan yang datang ke tokonya juga berasal dari luar Kota Pahlawan.
“Sekarang di Jawa Tengah kosong semua larinya jadi ke sini. Orang-orang lebih percaya beli langsung. Entah ya, mungkin karena banyak yang nipu,” imbuhnya.
Hal senada juga diucapkan salah satu warga yang sedang memburu STB. Erfan Sutejo menyayangkan kelangkaan tersebut membuat warga yang membutuhkan jadi kesulitan menikmati siaran TV.
Padahal, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta Kemenkominfo untuk tegas dan mendorong perwujudan komitmen dari penyelenggaraan MUX dengan menyediakan STB gratis ke masyarakat yang kurang mampu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: