Pernyataan Presiden BEM ITS Soal Serangan di Warkop Keputih

Pernyataan Presiden BEM ITS Soal Serangan di Warkop Keputih

Pelaku penyerangan warkop Keputih yang ditangkap di Kampus ITS, Jumas, 2 Desember 2022.-Kementerian Komunikasi Strategis BEM ITS-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebuah warung kopi di Keputih, Sukolilo Surabaya, mendadak diserang oleh puluhan bocah, Jumat, 2 Desember 2022 malam. Presiden BEM ITS ikut buka suara karena kejarian itu tak jauh dari kampusnya.

Malam itu pengunjung semburat. Para bocah berteriak ke arah warkop dan melempar batu ke arah pengunjung. 

Beberapa orang sembunyi di toilet untuk menghindari serangan. Tak ada yang tahu alasan serangan mendadak itu.

Dari tangkapan CCTV para bocil membawa senjata tajam. Senjata diayun ke udara dengan sangat bangga di atas motor.  


CCTV yang memperlihatkan serangan ke warkop Keputih 2 Desember 2022.--

Warkop berantakan. Meja terbalik dan gelas-gelas pecah. Ponsel dan tas kerja milik pengunjung dirampas. Beberapa sepeda motor juga dirusak.

Kelompok bocah tersebut mengklaim diri mereka sebagai gangster.  Bagi mereka yang sedang mencari eksistensi, itu diksi keren.

Semua demi konten di TikTok dan Instagram. Fenomena itu jadi pekerjaan rumah Pemkot Surabaya dan Forkopimda. Berbagai elemen masyarakat ikut dilibatkan.

“BEM ITS berkomunikasi dengan Polsek Sukolilo, agar melakukan patroli di sekitar wilayah Keputih, dan titik-titik rawan,” kata Presiden BEM ITS Agil Wahyu Ramadhan dalam siaran pers yang diterima Harian Disway, Kamis 8 Desember 2022. 

BEM ITS juga mendorong satuan keamanan kampus untuk menambah personelnya pada malam hari. Sebab, aktivitas di kampus tak mengenal waktu.

Hari itu, pihak kepolisian dan warga yang geram mengejar para penyerang. Anak-anak itu melarikan diri ke berbagai arah. Ada yang masuk ke area ITS.

Mereka sempat merusak gerbang utara, di dekat gedung Pusat Robotika. Hingga akhirnya 12 orang dari puluhan pemuda ditangkap dan diringkus oleh pihak polisi.


Senjata hingga ponsel diamankan polisi sebagai alat bukti penyerangan di Keputih.-twitter @HoofdbureauID-

Mereka digelandang ke Polsek Sukolilo sambil jongkok. Dari foto-foto yang beredar di medsos, beberapa dari mereka sudah bonyok dihajar warga. Mereka yang mengaku ganster juga menangis ketika ditangkap aparat.

“Ya, cukup miris, karena ini menjadi alarm bagi kita semua bahwasanya keamanan dan juga ketertiban di sekitar kampus kita itu masih terancam,” lanjut Agil. 

Kini, semua elemen masyarakat bersatu.  TNI, Polri, Ormas, Bonek, warga, hingga mahasiswa punya satu tujuan: mengembalikan keamanan Surabaya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: