Bom Panci Ngetren Lagi

Bom Panci Ngetren Lagi

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Melukai 264 orang. Umumnya korban kena paku-paku yang melayang. Pelaku tidak terluka. Jeda antara ia meletakkan bom dan ledakan sekitar tiga menit.

Tito Karnavian, ketika masih Kapolda Metro Jaya berpangkat irjen, 29 November 2015, menjelaskan tentang bom TATP. Bom yang mematikan. Biasa digunakan Al-Qaeda dan ISIS, dijuluki The Mother of Satan.

Tito Karnavian menjelaskan, beberapa peristiwa besar menggunakan bom TATP di luar negeri. 

Tito: ”Pertama, shoe bomber yang digunakan tersangka bernama Richard Reid, warga negara Inggris, yang berangkat dari Paris menuju Miami, tahun 2001.”

Richard menaruh TATP dalam sepatunya. Ia hendak membakar sepatunya dan membuat panik, tetapi akhirnya bisa digagalkan. 

Peristiwa kedua, lanjut Tito, terjadi di London, 7 Juli 2005. Pelaku menggunakan 4,5 kilogram TATP untuk mengebom bus bawah tanah London. 

Akibatnya, 52 orang tewas dan lebih dari 700 orang terluka. Berikutnya, bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, tahun 2017, yang menewaskan 22 orang serta melukai 800 orang lainnya. 

Tito memberikan gambaran, di Indonesia bom TATP digunakan Leopard Wisnu Komala untuk melakukan teror di kawasan elite Mal Alam Sutera, Tangerang, Juli 2015.

Tindakan Leopard terinspirasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

Berikutnya, bom TATP jadi bunuh diri menyerang tiga gereja di Surabaya pada 2018. Jenis bom di tiga gereja tersebut setipe, bom pipa berbahan TATP. Dibungkus paralon.

TATP tidak perlu jumlah banyak dalam ramuannya. Sebab, daya ledaknya dahsyat, high explosive.

Polisi kini masih memeriksa tiga kerabat Agus Sujatno. Jika terbukti membantu Agus, mereka bakal jadi tersangka. Jika tidak, dipulangkan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: