Suriah Tuding ISIS Sebagai Pelaku Pengebomam Gereja di Damaskus

Suriah Tuding ISIS Sebagai Pelaku Pengebomam Gereja di Damaskus

ISI GEREJA PORAK-PORANDA akibat bom pada Minggu, 22 Juni 2025. Tim penyelamat menyisir lokasi untuk penyelidikan.-LOUAI BESHARA-AFP-

OTORITAS Suriah langsung tunjuk. Mereka menuding, pelaku pengeboman di Gereja Kristen Ortodoks Yunani Nabi Elia di Damaskus itu adalah anggota kelompok ISIS. Pelaku nekat masuk ke dalam gereja saat misa, Minggu, 22 Juni 2024.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Suriah, pria itu masuk, melepaskan tembakan, lalu meledakkan dirinya dengan sabuk peledak.

Duka merayap cepat dari lorong-lorong gereja yang kini dipenuhi serpihan kayu. Bangku ibadah tinggal puing. Ada percik-percik darah di antara ikon suci yang berserakan. Aroma dupa kebaktian plus kepanikan menyatu.

“Orang itu masuk dan langsung menembaki. Jemaat mencoba menghentikannya, tapi kemudian ia meledakkan dirinya,” ujar Lawrence Maamari, salah seorang jemaat yang berada di lokasi, kepada kantor berita Agence France-Presse. Suaranya masih gemetar.'

BACA JUGA:Rekonsiliasi AS-Suriah, Mengapa Trump Merangkul ”Teroris”?

BACA JUGA:Kemenlu RI Masih Cari Data Dugaan WNI Gabung Kelompok HTS di Suriah

Ziad Helou, pria 40 tahun yang saat itu berada di toko dekat gereja, menuturkan kengerian serupa. “Saya mendengar suara tembakan lalu ledakan. Kaca berterbangan. Saya melihat api di dalam gereja. Puing-puing bangku terlempar hingga ke pintu masuk,” kisahnya.

Gereja Nabi Elia pagi itu memang tengah dipenuhi oleh umat dari berbagai kalangan. Anak-anak, lansia, hingga keluarga muda. Mereka berpikir bahwa hari itu sama seperti Minggu-Minggu sebelumnya. Ketika mereka mengikuti misa untuk berharap kedamaian spiritual.

Namun yang mereka temui adalah horor. Ledakan itu tak hanya menghancurkan fisik bangunan. Yang juga terguncang adalah rasa aman umat Kristiani yang selama ini hidup dalam bayang-bayang ketegangan sektarian.

Serangan itu menjadi catatan hitam pertama atas gereja di Suriah sejak perang saudara pecah lebih dari satu dekade lalu. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengakui bahwa beberapa gereja terkena dampak konflik. Tetapi belum pernah ada yang menjadi target langsung bom bunuh diri.


UMAT DAN PEMUKA AGAMA berkerumun di pintu depan gereja setelah bom bunuh diri pada Minggu, 22 Juni 2025.-LOUAI BESHARA-AFP-

Reaksi dunia tak menunggu lama. Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara-negara besar, dan pemimpin agama menyampaikan kecaman keras atas tragedi ini. Geir Pedersen, utusan khusus PBB untuk Suriah, menyebut insiden itu sebagai kejahatan keji. Harus diselidiki secara tuntas.

“Ini adalah serangan brutal terhadap kehidupan dan keyakinan,” ujar lembaga Al-Azhar di Mesir, pusat keilmuan Islam Sunni. Ia juga menyerukan solidaritas kepada para korban.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tidak menyembunyikan emosinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: