Suriah Tuding ISIS Sebagai Pelaku Pengebomam Gereja di Damaskus

Suriah Tuding ISIS Sebagai Pelaku Pengebomam Gereja di Damaskus

ISI GEREJA PORAK-PORANDA akibat bom pada Minggu, 22 Juni 2025. Tim penyelamat menyisir lokasi untuk penyelidikan.-LOUAI BESHARA-AFP-

“Saya sangat marah dan kecewa atas serangan terhadap Gereja Ortodoks Yunani Nabi Elia di Damaskus,” katanya. Ia juga menuntut pemerintah Suriah yang baru agar segera bertindak. Agar semua kelompok etnis dan agama terlindungi.

BACA JUGA:Israel Luncurkan Serangan ke Suriah, Hancurkan Fasilites Militer

BACA JUGA:Netanyahu Sebut Israel Berperan Penting dalam Penggulingan Rezim Assad di Suriah

Dukungan juga datang dari Amerika Serikat dan Turki. Meski berseberangan dalam banyak isu, kedua negara kompak menyuarakan stabilitas di Suriah.

Gereja di Suriah memang bukan hanya tempat ibadah. Ia juga simbol eksistensi dan martabat komunitas Kristiani di negara itu. Sebelum perang, populasi Kristen diperkirakan mencapai satu juta jiwa. Kini, menurut data terakhir, jumlah itu menyusut drastis hingga di bawah 300 ribu. Penyebabnya adalah migrasi massal dan pengungsian.

Dan serangan itu menguatkan rasa takut yang selama ini coba dilawan.

Patriarkat Ortodoks di Damaskus pun angkat suara. “Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dan segera menjamin perlindungan seluruh warga,” demikian pernyataan mereka.


SUASANA DUKA di rumah keluarga Bechara yang kehilangan beberapa anggota keluarga akibat bom bunuh diri di Gereja Kristen Ortodoks Yunani Nabi Elia, Minggu, 22 Juni 2024.-BAKR ALKASEM-AFP-

Pemerintah Suriah melalui Kementerian Luar Negeri menyebut serangan itu adalah upaya putus asa untuk merusak bangsa. Menteri Dalam Negeri Anas Khattab pun menyatakan bahwa penyelidikan sudah dimulai.

Lalu mengapa Suriah masih menuding ISIS?

Ya, meskipun secara teritorial telah dikalahkan sejak 2019, ISIS tampaknya belum sepenuhnya lenyap dari lanskap Suriah. Serangan itu mengikuti pola lawas. Yaitu, serangan terpilih ke sasaran strategis. Khattab pun menyebut bahwa aparat sempat menggagalkan upaya ISIS menyerang komunitas Kristen dan Syiah dalam beberapa bulan terakhir.

Pekan lalu, pihak berwenang menangkap sel ISIS yang diduga merencanakan serangan serupa di sekitar Damaskus. Namun kali ini, satu aksi berhasil lolos dari radar keamanan.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Umumkan 14 Orang Kudus Baru, Termasuk 11 Martir Damaskus

Presiden Suriah dalam pernyataan singkat pada Senin malam berjanji bahwa semua pihak yang terlibat akan diadili dan menerima hukuman yang setimpal.

Yang terang, di tengah upaya rekonsiliasi dan transisi politik pasca jatuhnya rezim Bashar al-Assad, serangan itu menampar keras harapan damai. Memang, keamanan pertaruhan utama dalam masa depan Suriah yang plural. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: