Israel Luncurkan Serangan ke Suriah, Hancurkan Fasilites Militer

Israel Luncurkan Serangan ke Suriah, Hancurkan Fasilites Militer

Sebuah foto mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dibuang dari jendela markas Cabang Keamanan Palestina Direktorat Intelijen Militer Suriah di Damaskus pada 13 Desember 2024.--LOUAI BESHARA / AFP

HARIAN DISWAY - Israel melancarkan serangan ke Suriah dengan menargetkan lokasi militer di Damaskus dan sekitarnya pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Hal ini menjadi serangan terbaru sejak kelompok anti pemerintah menggulingkan Bashar al-Assad hampir seminggu yang lalu.

"Serangan Israel menghancurkan sebuah institut ilmiah dan fasilitas militer terkait di Barzeh, di utara Damaskus, serta menargetkan bandara militer di daerah pinggiran ibu kota," terang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Dikutip melalui AFP, Serangan Israel juga menargetkan gudang rudal balistik Scud dan peluncur di area Qalamun serta roket, depot, dan terowongan di bawah gunung.

BACA JUGA:Netanyahu Sebut Israel Berperan Penting dalam Penggulingan Rezim Assad di Suriah

BACA JUGA:Presiden Korsel Berikan Pidato Pembelaan Diri, Sebut Darurat Militer Untuk Pertahankan Demokrasi

Observatorium tersebut juga mengatakan Israel menargetan pemboman di situs militer dari rezim sebelumnya, sebagai bagian dari penghancuran sisa kemampuan tentara Suriah masa depan.

Serangan udara Israel pada Jumat menargetkan sebuah pangkalan rudal di puncak Gunung Qasyun di Damaskus.

Tak hanya itu, sebuah bandara di provinsi Sweida bagian selatan dan laboratorium pertahanan dan penelitian di Masyaf di provinsi Hama juga dijadikan sasaran serangan.

Sejak kejatuhan Assad, Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap situs militer di Suriah, dengan sasaran beragam fasilitas, termasuk gudang senjata kimia dan sistem pertahanan udara.

Dalam tindakan yang menuai kecaman internasional, Israel merebut zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan, Suriah hanya dalam beberapa jam usai kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham merebut Damaskus.

BACA JUGA:PHK Boeing Tetap Berlanjut

BACA JUGA:Imbas Darurat Militer, Presiden Korsel Jadi Tersangka Penghianatan Negara

Pada Kamis, 12 Desember lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas pelanggaran luas terhadap kedaulatan Suriah dan serangan Israel di negara tersebut, ujar pernyataan juru bicaranya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: