Bom Gombal di Cipinang
ilustrasi: Annisa--
Isinya segera kelihatan. Ternyata pakaian. Dibongkar lebih dalam. Isinya dituang ke tanah. Isinya memang pakaian. Agak kumuh gitu. Mungkin pakaian bekas. Atau gombal.
Proses selesai. Warga bersorak. Entah sorak gembira, atau merasa gak seru. Cuma mereka yang tahu.
Tapi, mengapa warga begitu paranoid? Apakah mereka terpengaruh bom bunuhdiri pelaku Agus Sujatno, 34, di Mapolsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022? Tapi, itu kan bom panci? Masak, ini bom tas?
Mungkin pula warga ngeri, sekarang dekat Natal dan Tahun Baru. Biasanya teroris ngebom di hari-hari begini. Tapi, masak teroris ngebom di gang sempit? Di dekat rumah warga sederhana? Buat apa? Bukankah teroris juga orang-orang sederhana? Tak mungkin orang kaya.
Tapi jelas, warga Cipinang ngeri pada tas itu. Kebetulan ada yang nge-prank mereka, membuang tas.
Sebenarnya, warga tak perlu khawatir soal keamanan. Polda Metro Jaya menurunkan 8.000 pasukan pengaman Nataru, Natal dan Tahun Baru. Menyebar se Jakarta. Sejak 22 Desember 2022 besok sampai 3 Januari 2023.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan kepada pers mengatakan:
"Kita siapkan delapan ribu pasukan lebih, ya... Disebar dari kepolisian di seluruh wilayah Jakarta."
Polisi disebar menjaga gereja, lokasi hiburan dan titik-titik rawan kejahatan di Jakarta. Sedangkan, secara nasional Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepada pers, menyiapkan 166 ribu pasukan gabungan TNI Polri.
Kapolri: "Diturunkan melaksanakan kegiatan pengamanan. Selama sebelas hari sejak 22 Desember 2022."
Masih ada tambahan secara nasional 200 ribu Banser NU yang akan dikerahkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Karena, diperkirakan jumlah orang yang bergerak di hari-hari Nataru jauh lebih banyak dibanding tahun lalu.
Menteri Yaqut: ,"Pelaksanaan ibadah juga tidak ada pembatasan. karena menurut instruksi Kemendagri, PPKM sudah level 1 di semua wilayah. Artinya sudah dilakukan kebebasan-kebebasan yang terukur."
Terukur dalam arti, gereja boleh diisi 100 persen, tidak lebih. Artinya dilarang meluber.
Densus 88 Anti-teror sudah pasti termasuk dalam pasukan pengaman Nataru. Densus 88 sudah menangkap 11 terduga teroris di wilayah Sumatera, Sabtu (19/12). Jadi, warga tidak perlu khawatir keamanan di Nataru.
Peristiwa buang tas di Cipinang, mungkin cuma tindakan iseng. Ngompori warga melakukan tindak kejahatan. Berarti ada sedikit orang tukang ngompori situasi. Dengan bom gombal. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: