King Pele

King Pele

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

TIDAK banyak orang yang mengenal nama Edson Arantes do Nascimento.  Tidak ada yang tahu persis mengapa dan bagaimana nama panjang itu kemudian lebih dikenal dengan nama empat huruf saja, Pele

Empat huruf itu menjadi kata yang paling terkenal dan paling mudah diucapkan orang seluruh dunia. Kalau ada survei empat kata apa yang paling dikenal orang di seluruh dunia, jawabnya adalah ”okay” dalam bahasa Inggris dan Pele.

Pele meninggal dunia (30/12) dalam usia 82 tahun setelah beberapa bulan terbaring di rumah sakit kBrasilarena kanker. Pada masa tuanya, Pele menderita berbagai penyakit. Dalam beberapa tahun terakhir, ia harus memakai kursi roda. Kendati demikian, hal itu tidak menghalangi Pele untuk bepergian ke berbagai event penting dunia. 

Gaya hidup Pele penuh warna, glamor, dan jetset. Ia menghabiskan waktu bermain untuk klub Santos di Brasil yang membesarkan namanya. Ia bermain film layar lebar, menjadi selebritas, bertemu dengan Paus dan Presiden Nixon, Presiden Carter, serta Ratu Elizabeth dan para pemimpin selebritas terkenal dunia, termasuk para bintang rock.

Pele memenangkan Piala Dunia tiga kali. Di usia 17 tahun pada 1958 di Swedia. Empat tahun kemudian, ia memenangkannya di Cile dan yang ketiga di Meksiko yang sangat ikonik pada 1970 dengan mengalahkan Italia. 

Ia bukan hanya seorang pesepak bola. Pada 1970-an, ketika media tidak sepervasif dan semasif saat ini, Pele sudah menjadi media darling global. Ke mana pun ia pergi, dari New York, Paris, Sao Paulo, sampai ke ujung dunia pun, ribuan orang akan mengerubutinya. Ketika itu belum ada media sosial yang menghasilkan viral, tapi Pele sudah menjadi viral tiap hari.

Hanya Pele dan Brasil yang bisa memiliki Piala Dunia selama-lamanya setelah memenanginya tiga kali. Piala Jules Rimet terpaksa harus diserahkan selama-lamanya kepada Barsil karena tiga kali memenangkannya. Sekarang Piala Dunia yang baru belum pernah dimenangkan back-to-back oleh negara mana pun.

Seorang jurnalis secara iseng bertanya kepadanya mana yang lebih terkenal antara Pele dengan Yesus Kristus. Pele yang dilahirkan sebagai Katolik menjawab dengan sangat diplomatis tapi menohok, ”Ada banyak tempat di dunia ini di mana Yesus Kristus tidak begitu dikenal.”

Dalam permainan sepak bola global sekarang ini, seorang pemain berusia 19 tahun atau bahkan 21 tahun akan disebut sebagai ”the wonderkid”. Julian Fernandez, gelandang Argentina, memenangkan penghargaan pemain muda terbaik Piala Dunia Qatar 2022, usianya 21 tahun. 

Jude Bellingham, gelandang Inggris, dianggap sebagai gelandang jangkar terbaik dunia, usianya 19 tahun. Kylian Mbappe, striker Prancis yang disebut-sebut sebagai ahli waris Lionel Messi atau Ronaldo, usianya 23 tahun. 

Mbappe ialah wonderkid alias anak ajaib yang membawa Prancis menjadi juara dunia pada 2018 dalam usia 18 tahun. Tapi, Mbappe tidak bisa membawa Prancis menjadi juara back-to-back pada Piala Dunia kali ini. 

Pele sudah mulai mencetak gol-gol yang spektakuler ketika usianya baru 15 tahun. Saat memasuki 17 tahun, ia sudah menjadi bagian dari tim Brasil yang memenangkan Piala Dunia pada 1858. Pele kemudian menjadi inspirasi ketika Brasil mempertahankan titel juara dunia back-to-back pada 1962 dan 1970.

Ia terkenal dengan tendangan salto yang dikenal sebagai ”tendangan sepeda” alias bycicle kick. Ia mempunyai loncatan yang sangat tinggi untuk menanduk bola-bola silang. Ia disebut punya kekuatan melawan grafitasi bumi dengan loncatannya yang tinggi. Cristiano Ronaldo mewarisi Pele dengan kemampuan tendangan sepeda dan loncatan antigravitasi. Ronaldo adalah mesin hasil kerja keras dan paduan sains olahraga. Pele murni lahir dari bakat alam.

Tidak ada satu pun pesepak bola dunia yang pernah memenangkan Piala Dunia tiga kali dan back-to-back seperti capaian Pele. Lionel Messi ditahbiskan sebagai GOAT (the greatest of all times) alias pemain paling hebat sepanjang masa setelah membawa Argentina menjadi juara dunia tahun ini. Messi baru sekali membawa Argentina juara dunia. Mungkin, kalau ada mukjizat, Messi masih bisa bermain pada Piala Dunia 2026 dan membawa Argentina juara dunia back-to-back. Tapi, Messi tidak akan bisa memecahkan rekor Pele dengan tiga kali kemenangan Piala Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: