Cheng Yu Pilihan Pengurus Forum Beda tapi Mesra Tirto Santoso: Ben Shi Tong Gen Sheng, Xiang Jian He Tai Ji?
Cheng Yu Tirto Santoso--
ADA satu puisi kuno yang sangat disukai Tirto Santoso. Puisi ini ada di dalam roman terkenal Samkok (三国演义) karangan Luo Guanzhong 罗贯中, sastrawan besar dinasti Ming. Di antara puisi-puisi klasik yang termaktub di sana, puisi kesukaan Pak Tirto inilah yang paling masyhur. Konon, yang menulisnya adalah Cao Zhi 曹植, anaknya Cao Cao 曹操.
Bagi penggemar Samkok, tentu familiar sekali dengan Cao Cao yang pemikir ulung dan ahli perang itu. Anda pun sudah tahu, sepeninggalannya, ia meninggalkan dua orang putra: Cao Zhi dan Cao Pi 曹丕. Cuma sayangnya, dua Cao bersaudara ini kabarnya tidak akur.
Alkisah, suatu ketika mereka cekcok hebat. Cao Pi yang kala itu lebih tinggi jabatannya, memutuskan untuk memanggil Cao Zhi ke istananya. Ia ingin cepat-cepat memberi adiknya itu pelajaran. Biar jera.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Hendra Kusumawi: Fu Hui Shuang Xiu
Singkat cerita, diperintahkanlah Cao Zhi untuk mengarang puisi. Harus selesai dalam hitungan tujuh langkah. Kalau tidak, Cao Pi tak akan segan-segan menghukumnya.
Cao Zhi memang penyair kawakan. Namanya kesohor di seantero negeri. Ini membuat Cao Pi merasa tersaingi.
Makanya, selain waktu yang singkat, tema yang diberikan Cao Pi pun rumit. Yaitu, karanglah puisi tentang persaudaraan tapi tidak boleh ada kata ”saudara”; kata-kata yang boleh dipakai hanyalah ”kacang” dan yang terkait dengannya.
Tanpa dinyana, Cao Zhi bisa merampungkannya. Begini bunyinya:
”煮豆燃豆萁,豆在釜中泣;本是同根生,相煎何太急” (zhǔ dòu rán dòu qí, dòu zài fǔ zhōng qì; běn shì tóng gēn shēng, xiāng jiān hé tài jí).
Terjemahan bebasnya kira-kira:
"Memasak kacang pakai jerami, kacang merintih dalam kuali; asalnya akar yang sama, kenapa harus saling mengakhiri?"
Oh iya, ”jerami” yang dimaksud dalam puisi Cao Zhi ini ialah jerami kacang (豆萁 dòu qí). Ia menggunakan ”kacang” dan ”jerami”-nya sebagai metafor untuk saudara yang berasal dari satu orang tua. Tentu juga bisa dipakai dalam artian yang lebih luas lagi: saudara sesama umat manusia.
Di tengah kesibukannya berkebun durian dan berbisnis kecap, menjaga kerukunan sesama umat manusia itulah yang diperjuangkan Pak Tirto melalui Forum Beda tapi Mesra (FBM).
Untuk diketahui, kebun durian Musang King pemilik perusahaan saus dan kecap bermerek AAA ini luasnya 10 hektare. Lokasinya di Trawas sana. Puncaknya menghadap Gunung Penanggungan yang sakral itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: