”Jokowi, Kasihan Dah...”

”Jokowi, Kasihan Dah...”

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ganjar kalah oleh cucu Mega yang secara khusus diperkenalkan kepada semua kader PDIP. Perkenalan itu sekaligus menjadi isyarat kepada publik bahwa Mega sudah menyiapkan dinasti politik generasi ketiga untuk melanjutkan trah Soekarno. 

Penampilan cucu Megawati itu juga menjadi isyarat bahwa Mega benar-benar concern terhadap keberlanjutan trah Soekarno dalam kepemimpinan politik PDIP dan kepemimpinan nasional. 

Mega ingin melempar kode keras bahwa keberlanjutan trah Soekarno menjadi perhatian utamanya. Karena itu, dia mempersiapkan Puan Maharani sebagai putri mahkota dan calon presiden pilihan ibunda. Karena itu pula, tidak ada kejutan yang berhubungan dengan pengumuman bakal calon presiden yang banyak ditunggu publik. 

Banyak yang mengantisipasi kejutan pada ultah PDIP itu. Sekjen Hasto Kristiyanto sudah memberikan pemanasan dengan mengungkapkan akan ada kejutan dari Megawati. Ternyata kejutannya adalah tidak ada kejutan apa pun. Mega mengakhiri spekulasi pengumuman calon presiden dengan ungkapan yang khas, ”Itu urusan gue”. 

Meski begitu, tidak berarti spekulasi berhenti. Alih-alih malah makin kencang. Mega menunda pengumuman capres karena elektabilitas Puan yang masih mandek di urutan buncit dalam berbagai survei. Di sisi lain, elektabilitas Ganjar kian moncer dalam setiap survei. 

Bisa jadi Mega akan menghadapi situasi fait accompli karena tidak punya pilihan lain kecuali menyerah kepada realitas politik dan menyerahkan tiket kepada Ganjar Pranowo. 

Situasinya akan menjadi deja vu bagi Mega sebagaimana yang dialaminya pada 2014. Ketika itu dia tidak punya pilihan lain kecuali menyerahkan golden ticket kepada Jokowi. 

Ketika itu kudeta senyap ala Jokowi berhasil mencuri golden ticket calon presden dari Mega. Diam-diam Jokowi terus memupuk elektabilitas dengan berbagai manuver pencitraan yang canggih. Tanpa terasa, akhirnya Mega harus menyerah kepada gerakan creeping coup, ’kudeta merangkak’, oleh Jokowi. 

Kali ini strategi yang sama akan dipakai Ganjar. Creeping coup sedang berlangsung sampai akhirnya membuat Mega tidak punya pilihan lain kecuali menyerahkan golden ticket kepada Ganjar. 

Mungkin ritualnya akan sama dengan yang dialami Jokowi. Ganjar akan mengalami perpeloncoan seperti yang dialami Jokowi. Ganjar akan diberi tiket dan diingatkan bahwa ia adalah petugas partai. 

Kejutan itu tidak akan mengejutkan. Mega harus menyerah kepada realitas politik kalau tidak mau melakukan political suicide, ’bunuh diri politik’, dengan memaksa menyerahkan golden ticket kepada Puan Maharani. 

Realitas poltik memang kejam. Mungkin nanti Jokowi ganti bergumam dalam hati, ”Bu Mega, kasihan dah...” (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: