Cheng Yu Pilihan Landscape & Lighting Designer Chris Tju: Dan Bo Ming Li
Cheng Yu Chris Tju--
ADA sebuah ungkapan yang sangat terkenal di Tiongkok sana. Bunyinya: "钱不是万能,但是没有钱万万不能" (qián bú shì wàn néng, dàn shì méi yǒu qián wàn wàn bù néng). Artinya: uang bukanlah segalanya, tapi kalau tak punya uang, segalanya tak akan bisa.
Di Indonesia, ada pasemon serupa. Katanya, "Benar uang tidak dibawa mati, tapi kalau tak punya uang, rasanya setengah mati."
Begitulah, hidup di zaman ini sepertinya semuanya memang membutuhkan uang. Dangdut jadul berjudul Mabuk Duit, telah jauh-jauh hari melukiskannya dengan sangat apik. "Mau pacaran, pakai duit. Cari kerjaan, pakai duit. Cari hiburan, pakai duit. Mau dikubur, pakai duit."
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan CEO Feihuang Weida Fabiola Yonita Santoso: Hua Fu Xiu Wei Shen Qi
Tak heran bila Oma Irama juga geleng-geleng kepala. "Sungguh luar biasa, itu pengaruhnya rupiah. Sering karena rupiah, jadi pertumpahan darah. Sering karena rupiah, saudara jadi pecah," kesalnya, dalam satu nyanyiannya.
Pun demikian Jessie J. dalam lagu terkenalnya, Price Tag. Penyanyi asal Inggris ini menyebut-nyebut era sekarang adalah era "di mana harga diutamakan ketimbang kejujuran" (when the sale comes first and the truth comes second).
Makanya, Chris Tju tak mau memandang uang secara terlalu berlebihan. "Saya senantiasa berusaha melihat uang sebagai bukan apa-apa. Hanya secarik kertas yang tidak ada nilainya," ujar desainer tata cahaya terkemuka pemilik Christju Pte. Ltd. yang kantornya berada di Jakarta dan Singapura itu.
Chris Tju barangkali terinspirasi oleh pepatah Tiongkok yang mengajarkan kita untuk "淡泊名利" (dàn bó míng lì): tidak kelewat mengejar ketenaran dan kekayaan. Dengan begini, ia berharap, "Ketika saya tutup mata nanti, sudah tidak ada lagi masalah yang membuntuti." (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: