Dulu Barongsai Duel, Kini Bisa Jatuh

Dulu Barongsai Duel, Kini Bisa Jatuh

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ketika sepasang kaki depan hinggap di tonggak kedua, bersamaan sepasang kaki belakang meloncat dan nangkring di dua tonggak pertama. Permukaan tonggak-tonggak itu kecil. Satu tonggak bergaris tengah sekitar 20 sentimeter. Dengan demikian, itu cuma cukup untuk satu kaki.

Atraksi naik itu mengundang decak kagum. Terdengar suara penonton bergumam bersamaan. Mendengung. Lalu, mereka tepuk tangan.

Barulah, barongsai bergaya. Loncat sana sini di antara tonggak-tonggak. Bahkan, meloncat mundur. Suatu gerakan nyaris mustahil. Mungkin, dua pria yang ada di balik topeng dan badan barongsai itu, badan mereka berputar dulu, tapi tidak kelihatan penonton karena tertutup baju barongsai. 

Setelah mereka berputar, barulah mereka meloncat ke depan. Dari arah penonton, barongsai kelihatan meloncat mundur. Suatu trik atraksi yang sulit.

Penonton benar-benar dibuat terpaku. Tidak ada yang main WhatsApp di HP mereka. HP mereka gunakan untuk foto-foto dan swafoto.

Tapi, setelah meloncat mundur, barongsai langsung bikin manuver memutar. Maksudnya berputar balik kanan. Saat itulah barongsai jatuh. Berguling-guling di karpet. Penonton wanita menjerit, kaget.

Jelas, itu bukan bagian dari atraksi. Sebab, pemain belakang langsung keluar dari baju barongsai. Lalu berdiri, mengulurkan tangan agar pemain bagian depan juga bangkit. Akhirnya mereka berdua bangkit. Mereka melambai-lambai ke penonton. Tanda tak ada masalah.

Instrumen berhenti. Para pemain instrumen mengamati pemain barongsai. Penonton ikut tertegun. Mungkin merasa kasihan.

Ternyata, atraksi tidak berhenti, tetapi lanjut. Dua pemain kembali pakai baju barongsai. Dalam dua-tiga detik, barongsai sudah bergaya lagi. Meloncat naik tonggak-tonggak itu lagi. Bermanuver dengan sangat berani. Sampai atraksi usai. 

Dua pemain barongsai membuka pakaian. Lantas, mereka membungkuk, memberikan hormat ke penonton. Tepuk tangan bertalu-talu.

Dikutip dari China Highlights, Minggu, 18 Februari 2018, bertajuk China Dragon Dance, ditulis pengamat barongsai, Yiing Zhi, disebutkan, pemain instrumen memainkan tetabuhan berdasar gerak barongsai. Bukan sebaliknya. Pemain barongsai jadi perhatian utama, bukan saja dari penonton, melainkan juga dari pemain instrumen.

Pantas saja, penabuh gendang, gong, dan simbal mengawasi teliti gerak barongsai. Mata mereka tak berkedip. 

Uniknya, barongsai dan musik selalu harmonis. Tak pernah kejar-kejaran. Atau disharmoni. 

”Karena para pemusik sudah hafal pada sinyal-sinyal gerak barongsai. Sebelum bermanuver, barongsai melakukan gerak tertentu, sebagai sinyal kepada pemain musik,” tulis Yiing Zhi.

Satu barongsai dimainkan dua orang. Satu sebagai kepala, satunya ekor. Pemain kepala biasanya pemain yang kurus lincah. Pemain ekor harus kuat, badan gempal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: