Kodok Monster Australia Langsung Disuntik Mati

Kodok Monster Australia Langsung Disuntik Mati

Tim Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan Queensland mengangkat kodok monster.--AFP News

QUEENSLAND, HARIAN DISWAY - Kondok monster ditemukan di pesisir Conway National Park, Queensland Australia 21 Januari 2023. Tim penemu langsung menyuntik mati kodok tersebut agar tidak membahayakan ekosistem. Jika dibiarkan spesies invasif itu bakal sangat merusak. Kodok itu ditemukan ketika tim pekerja satwa liar menelusuri jejak ular. Tak sengaja mereka mendapati seekor kodok raksasa.

Beratnya mencapai 2,7 kilogram. Warnanya coklat gelap dengan kulit kasar dan bergelombang.

“Saya mengulurkan tangan dan meraih kodok itu. Saya tidak percaya, kodok itu besar dan betapa berat kodok itu,” kata Kylee Gray, tim pekerja satwa liar, dikutip dari Agence France-Presse, Sabtu, 21 Januari 2023.

“Kodok sebesar ini akan memakan apa saja yang muat di mulutnya. Biasanya serangga, reptil, dan mamalia di sekitarnya,” tambah Gray menjelaskan.


Tim Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan Queensland mengukur dan mengangkat kodok monster.--AFP News

Kodok yang ditemukan dan diamankan itu langsung disuntik mati pada hari itu juga. Jenis amfibi monster ini merupakan spesies kodok tebu (cane toad).

Kodok tebu pertama diperkenalkan keberadaannya di Queensland pada 1935. Para ilmuwan meyakini adanya kodok ini berfungsi untuk mengendalikan kumbang tebu. Namun pada penemuan yang terbaru, kodok ini jauh lebih besar dari biasanya.

Diperkirakan bisa memicu kepunahan satwa liar lainnya, tim peneliti khawatir yang ditemukannya merupakan evolusi terbaru dari kodok tebu.

Menurut keterangan resmi Departemen Lingkungan dan Sains Queensland, makhluk monster yang ditemukan ini memecahkan rekor ukuran terbesar dari kodok lainnya.

Menurut Gray, berdasarkan ukurannya, monster kodok ini berjenis kelamin betina. Belum diketahui pasti usianya. Namun Gray memperkirakan kodok monster ini sudah hidup selama 15 tahun di hutan.

Dalam satu musim, kodok tebu perempuan diketahui bisa memproduksi 30.000 telur. Spesies ini bersifat predator yang invasif, yakni bisa menyebabkan kepunahan bagi satwa lain disekitarnya.  (Fidelis Daniel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: agence france-presse