Investasi Indonesia Empat Kali Lampaui Target

Investasi Indonesia Empat Kali Lampaui Target

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan capaian investasi di Indonesia di Jakarta, 24 Januari 2023.-YouTube Kementerian Investasi/BKPM-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Indonesia punya daya tarik bagi investor. Setidaknya selama empat tahun terakhir. Pandemi Covid-19 pun terbukti tak menghambat pertumbuhan investasi. Tren capaian investasi yang melampaui target pada 2019 berhasil diteruskan hingga 2022. 

Padahal target investasi juga terus ditambah setiap tahun. Dari Rp792 triliun pada 2019 menjadi Rp 1.200 triliun pada 2022. Hasilnya sungguh gemilang. Sukses mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan perolehan Rp 1.207,2 triliun.

"Ini adalah salah satu pertumbuhan investasi terbesar dan sepanjang sejarah Indonesia," jelas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual di YouTube Kementerian Investasi pada Selasa, 24 Januari 2023. Angka itu tumbuh 34 persen dari 2021. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.305.001 orang.

Diikuti dengan pertumbuhan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Masing-masing sebesar 23,6 persen dan 44,2 persen dari 2021. Bagi Bahlil, itu membuktikan bahwa Indonesia punya daya tarik kuat untuk para investor.

BACA JUGA:Tujuh Puluh Perusahaan Berinvestasi di Nusantara

BACA JUGA:2023, Jokowi Fokus Ekspor dan Investasi

Tentu dengan resep khusus. Salah satunya menetapkan sikap bahwa Indonesia tidak membeda-bedakan perilaku bagi investor asing. Alhasil, realisasi investasi saat ini sudah sangat berimbang.

”Jadi jangan lagi bicara seolah-olah kita beri karpet merah ke satu negara tertentu. Ini buktinya, negara-negara dari langit mau investasi sesuai aturan,” jelasnya. Ada tiga negara yang investornya menanamkan modal sangat besar. Yaitu Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong.

Kini, negara-negara Eropa juga mulai menyusul. Mereka mulai menaruh kepercayaan lebih tinggi kepada Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya masuk 10 besar daftar asal negara investasi asing.

Seperti Belanda yang menempati posisi kedelapan dengan realisasi USD 1,22 miliar. Disusul kemudian oleh Inggris sebesar USD 628,3 juta. Kedua negara itu akan menularkan tren kepada investor dari negara-negara Eropa lainnya. 

Namun, ada yang unik dari peringkat investor asing itu. Misalnya, Malaysia yang menempati posisi kelima terbesar. Dengan nilai investasi sebesar USD 3,3 miliar. Ternyata, dana investasi itu tidak bersumber dari orang-orang Malaysia. 

Melainkan realisasi investasi dari Lotte Chemical Titan, Korea Selatan. Tak jauh beda dengan Singapura. ”Teman-teman jangan terkecoh. Ini bukan uangnya orang Malaysia. Karena Malaysia ini sebagai hub investasi dari Korea, Lotte,” tandasnya. 

Seluruh capaian itu harus dijaga dan ditingkatkan lagi. Mengingat, Kementerian Investasi telah menarget nilai investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun ini. Tentu butuh kerja lebih keras untuk mencapainya.

Apalagi, kata Bahlil, ada kekhawatiran yang muncul terkait dengan resesi global. Diperkirakan bakal memberi dampak negatif pada kinerja investasi di dalam negeri. Ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian semakin memberatkan langkah pemerintah untuk mencapai target investasi sepanjang 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: