200 Kucing Jantan Dikebiri

200 Kucing Jantan Dikebiri

Dr. Linda memeriksa, seekor kucing hitam bernama Ireng di ruang periksa Rumah Sakit Hewan Pendidikan Komplek Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/1/2023)-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- SEBANYAK 200 ekor kucing jantan milik warga Surabaya dilakukan tindakan kastrasi atau dikebiri alat kelaminnya. Sabtu siang, 28 Januari 2022, ratusan kucing jantan tersebut, mendapat tindakan bedah di ruang operasi steril Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) WEKA.

Inil salah satu kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS). Itu berlangsung selama dua hari. Mulai tanggal 28-29 Januari 2022. Yang digelar dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) ke-13. Serta, memperingati 1 tahun berdirinya RSHP WEKA.

"Itu kami lakukan untuk pengendalian populasi kucing domestik," ujar Dekan Terpilih FKH UWKS Era Hari Mudji. Selain itu, lanjut Era, bahwa dalam serangkaian kegiatan dies natalis, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap kucing.

Sehingga, peningkatan dan perwujudan dalam mencegah penyakit hewan berpindah ke manusia: One Health. Mengingat saat ini masih dalam masa transisi pandemi Covid-19. "Maka, kastrasi perlu kami lakukan. Berusaha mendeteksi dini penyakit kucing yang sifatnya infeksius (karena infeksi)," ujar Era.


Pemilik kucing, Yuliana, menunggu hewan peliharaannya diperiksa di ruang periksa Rumah Sakit Hewan Pendidikan Komplek Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/1/2023)-Julian Romadhon-

Selama dua hari pelaksanaan pengabdian masyarakat itu, pihaknya menyiapkan peralatan operasi, obat-obatan, serta obat bius yang sesuai dengan standar kedokteran hewan. Juga melibatkan dokter hewan RSPH WEKA, serta dokter hewan alumni FKH UWKS.

Terkait dengan operasi steril itu, kata Era, kuota yang ditargetkan hanya sebanyak 200 ekor kucing jantan. Nah, pemilik kucing diminta mendaftarkan kucing-kucingnya terlebih dahulu.  "Nanti kucing yang dioperasi itu kami data. Dipantau untuk kesehatannya," ujar Era.

Sementara, Ganis salah satu kucing jantan yang mengikuti kegiatan itu, memberi apresiasi positif. Sebab, kucing-kucingnya ternyata terdiagnosa positif virus corona. Dengan kegiatan itu, penyakitnya bisa ditangani dengan baik. "Tentu awalnya saya kaget sekali," kata Ganis. 

"Jadinya kucing saya tidak lagi bisa melanjutkan ke tahap operasi steril. Tapi akhirnya lega juga. Saya jadi tahu dan pulang membawa resep obat," lanjutnya.

Menurut Ganis, kegiatan semacam itu perlu dilakukan secara rutin. Karena sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat yang gemar memelihara kucing. Terlebih, pemeriksaan yang disediakan di kegiatan itu lengkap. Sehingga, memberikan nilai ekonomis bagi peserta.

"Apalagi seperti pemeriksaan darah itu kan lumayan mahal. Harapan saya sih perlu dilakukan secara rutin," ujar Ganis.

Sejatinya, operasi steril banyak memberikan manfaat. Baik terhadap seekor kucing maupun masyarakat. Misalnya, dapat menurunkan penyakit zoonosis: penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, atau sebaliknya.

Kastrasi juga memberi manfaat bagi kucing. Menurunkan risiko kanker testis, menghindari cedera karena perkelahian dalam memperebutkan kucing betina, serta mengurangi kebiasaan pada kucing semisal spraying: menyemprotkan urine untuk menandai wilayah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: