Serial Killer Duloh Menangisi Aslem

Serial Killer Duloh Menangisi Aslem

Tersangka Serial Killer Bekasi-Cianjur, Solihin alias Duloh-Rafi Adhi Pratama-

Serial killer bisa nangis juga. Menghadapi Aslem, 43, TKW Dubai yang sudah setor Rp 300 juta ke Wowon cs. Aslem korban spesial. ”Saya malah nangis waktu pisah dengan dia,” kata Solihin alias Duloh, si eksekutor.

APAKAH Duloh cinta Aslem? Dijawab: ”Enggak. Dia enggak saya apa-apain. Karena dia anggap saya seperti bapak dia yang sudah meninggal,” jawab Duloh kepada pers.

Mungkin, pengakuan itu kiat Duloh meringankan hukuman. Polisi sudah menetapkan, geng serial killer itu terbukti membunuh sembilan orang. Dikenakan Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Sangat mungkin bakal dihukum mati.

Selidik punya selidik, Duloh tidak membunuh Aslem atas perintah Wowon, 60. Duloh bagai monster pembunuh yang sangat patuh pada Wowon.

Lalu, mengapa Wowon tidak memerintah Duloh membunuh Aslem? Jawab Wowon: ”Karena dia tidak pernah protes soal uang Rp 300 juta yang sudah disetor ke kami itu.”

Ealaa... tak disangka. Sebabnya sepele. Jadi, geng serial killer itu menipu para TKW total sekitar Rp 1 miliar selama belasan tahun. Ditipu dengan dalih uangnya digandakan. Terbukti bohong.

Nah, TKW yang protes ke Wowon, atau minta duit kembali, itulah yang dibunuh. Eksekutornya Duloh.

Wowon: ”Soalnya, saya kan malu kalau ditagih-tagih terus. Biar cepet beres, saya serahkan ke Duloh.” Maksudnya, korban diserahkan ke Duloh untuk dibunuh. Cara bunuhnya tiga: Dicekik, diracun, atau kombinasi keduanya.

Dari situ tergambar pola kejahatan geng itu. Pola tradisional. Wowon pamer sulap ke istrinya, Wiwin (sudah dibunuh). Uang Rp 10 ribu dimasukkan amplop, lalu amplop dibuka jadi Rp 100 ribu. ”Ceritakan ke teman-temanmu TKW, saya bisa menggandakan uang,” ujar Wowon.

Itu belasan tahun silam (tepatnya masih disidik polisi). Hasilnya, beredar dari mulut ke mulut TKW: Wowon bisa menggandakan uang. Lalu, para TKW di luar negeri transfer uang ke Wowon untuk digandakan. Uang gaji TKW. Per bulan. Rutin. Bagian penerima uang: Dede Solehudin, 35, adik Wowon.

Para korban yang protes dibunuh. Keluarga Wowon yang tahu itu (saksi) dibunuh. Satu-satunya korban tidak protes, ya Aslem.

Aslem cerita ke wartawan.

Dia janda warga Desa Kendaljaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Jabar. Jadi TKW di Dubai, Uni Emirat Arab, sejak 2007. ”Tahun itu juga saya kenal Yeni, sesama TKW di Dubai,” cerita Aslem. 

Yeni adalah istri Dede, adik Wowon, yang juga promosi dukun Wowon. Yeni akan dibunuh dua kali, tapi gagal. Kini ia ada di Dubai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: