Tarik Tambang Ekstrem ala Madura, Bisa Sejam Sampai Muntah Darah

Tarik Tambang Ekstrem ala Madura, Bisa Sejam Sampai Muntah Darah

Tarik tambang versi Madura.-Kimdarmabhkti-

SUMENEP, HARIAN DISWAY - Masyarakat Madura memodifikasi olahraga tarik tambang dengan versi mereka. Lebih keras dan ekstrim, sesuai tipikal masyarakat Madura yang terkenal gigih.

Tarik tambang pada lazimnya dilakukan dengan berdiri, versi Madura dilaksanakan sembari tiduran. Lantas, kenapa tarik tambang ala Madura tergolong olahraga ekstrem jika dilakukan sambil tiduran? Simak. 

Pada dasarnya olahraga tarik tambang ala Madura dengan tarik tambang umumnya, sama. Hanya teknik serta arenanya yang membedakan.

Pertandingan tersebut juga dilakukan dengan cara beregu, masing-masing tim terdiri lima orang. Namun, lumrahnya arena tarik tambang berada diatas tanah yang rata. Sedangkan medan tarik tambang ala Madura, diberi ceruk pada masing-masing sisi yang berlawanan.


Tarik Tambang versi Madura bak adegan heroik Spiderman.-TIKTOK.COM/Zaimhidayat, youtube.com/MovieZ4U-

BACA JUGA:Tewaskan Ribuan Orang, Gempa Terkuat di Turki sejak 1939

BACA JUGA:Perjuangan Empat Lansia Muslimat Gedangan Menembus Lautan Manusia di Harlah 1 Abad NU

Tiap-tiap sisi berjumlah lima buah ceruk, ukuranya pas untuk rebahan. Kedua tim dituntut adu kekuatan dan ketahanan fisik. Sebenarnya, pertandingan tarik tambang yang dilakukan dengan cara tiduran lebih menguras tenaga. Beban yang diterima tidak hanya bertumpu pada tangan dan kaki, melainkan seluruh badan. 

Setiap orang bertumpu pada dinding ceruk untuk mengambil ancang-ancang bertahan serta menarik tambang, dengan posisi tubuh  di tanah setengah terangkat.

Masih ingat scene film Spider-man No Why Home. Peter Parker berupaya menyelamatkan orang-orang dengan menahan lift yang jatuh menggunakan jaringnya. Kurang lebih begitulah, gambaran daya upaya penuh tenaga setiap anggota tim saat bertanding.

Manusia-manusia super dari Madura itu bisa bertanding dalam kurun waktu yang tidak menentu setiap pertandingan. Kemenangan salah satu kubu, ditentukan dari regu mana yang mampu menggeser tanda ke arah mereka, hingga tim lawan tak mampu lagi menariknya kembali. 

“Paling cepat 10 menit dan paling lama biasanya 1 jam,” tutur Rizal, salah satu pemain tarik tambang Madura.

Tak hanya itu, alasan kenapa olahraga tersebut tergolong kegiatan ekstrem. Dengan durasi yang begitu lama, tak ayal bisa membuat setiap pemain mengalami cedera. Rizal menceritakan bahwa banyak pemain mengalami luka lebam, bahkan ada yang sampai patah tulang.

BACA JUGA:Gus Mus dan Yenny Wahid Bacakan Manuver 1 Abad NU Soal Negara Khilafah: Hasil Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: