WiFi Extender VS Mesh Network: Apa Saja Perbedaannya?

WiFi Extender VS Mesh Network: Apa Saja Perbedaannya?

WiFi Extender VS Mesh Network--

Saat Anda mencari cara meningkatkan cakupan Wifi di rumah Anda, maka tentu Anda dibuat bingung. Ini karena ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih di pasar, dua di antaranya yang cukup populer di Indonesia adalah Wifi Extender dan Mesh Network. 

Keduanya merupakan tool yang bisa digunakan untuk memperluas cakupan WiFi Anda dan meningkatkan kekuatan sinyal nirkabel Anda. Lalu apa itu Wifi Extender dan Mesh Network?

WiFi extender merupakan unit tunggal yang menyiarkan sinyal Wifi yang ada ke area dengan sinyal yang buruk. Alat ini melakukannya dengan cara menyambungkannya secara wireless ke poin akses, biasanya router Wifi, atau menggunakan kabel Ethernet untuk membuat koneksi. Biasanya, Extender akan ditempatkan di tengah-tengah antara area yang bersinyal buruk dan router.  

Namun, jika Anda sudah memutuskan untuk menghubungkan Extender Anda dengan Ethernet atau kabel gigabit, maka Anda bisa menempatkan Extender di mana saja sebab sinyal akan ditransmisikan melalui kabel, dan bukan melalui udara. 

Adapun Mesh Network, yang sangat berbeda dengan Extender, menggantikan jaringan Wifi Anda, termasuk router Anda. Alat ini menggunakan satu set mesh extender, yang dikenal dengan node atau satelit, yang bekerja bersama-sama untuk membuat jaringan nirkabel yang mulus dan besar. Node ini harus ditempatkan secara hati-hati di area yang memerlukan koneksi Wifi. Setiap node perlu berada di dalam jangkauan yang lain untuk menyelimuti seluruh rumah Anda dengan sinyal yang kuat. 

Satu node diperlukan untuk tersambung secara fisik ke modem melalui Ethernet. Node itu akan menggantikan router yang ada dan menjadi router mesh network Wifi Anda, dan ini akan membagikan koneksi internet secara wireless dengan node lainnya. Setiap node beroperasi dengan nama jaringan yang sama, jadi tidak seperti Extender, saat Anda berjalan mengitari rumah Anda, maka perangkat wireless Anda akan otomatis tersambung ke node yang paling dekat.

Lalu apa saja perbedaan di antara Wifi Extender dan Mesh Network itu?

Berikut ini 5 (lima) aspek perbedaan antara kedua tool itu:

  1. Cakupan

Extender mengatasi masalah konektivitas di area yang lebih kecil. Biasanya, ini dapat meningkatkan jangkauan mulai dari 300 hingga 2000 kaki persegi. Sementara Mesh Network memberikan cakupan untuk keseluruhan rumah dan sangat cocok untuk rumah yang besar. Rata-rata, Extender dapat mencakup area mulai dari 2000 hingga 5500 kaki persegi. Dengan node tambahan, area cakupan dapat lebih diperluas. 

  1. Koneksi Jaringan 

Setelah Extender di-setup, alat ini akan membuat jaringannya sendiri dan pengguna harus berpindah bolak-balik secara manual. Di sisi lain, Mesh Network membuat koneksi yang mulus, artinya perangkat akan terhubung dengan node terdekat.

  1. Fleksibilitas

Ini sangat mungkin untuk memiliki lebih dari satu Extender di rumah atau kantor Anda. Alat ini harus tersambung, baik dengan kabel maupun tanpa kabel, ke router. Selain itu, ingat bahwa setiap Extender itu akan membuat jaringannya sendiri. Untuk menghindarkan gangguan jaringan, maka setiap jaringan harus mempunyai SSID  yang berbeda. Sebaliknya, aplikasi Mesh Network membuat pembuatan dan penghapusan nodes secara mudah dan cepat. 

  1. Proses Setup

Proses setup untuk Wifi Extender cukup mudah dan sederhana. Karena dapat bekerja dengan router dari berbagai pabrik pembuat, extender biasanya perlu dikonfigurasikan secara manual dari Web GUI di 192.168.100.1 untuk berfungsi pada router ZTE. Sementara itu, Mesh Network menggunakan aplikasi yang ramah pengguna saat Anda ingin melakukan setup dengan mudah dan cepat. Rata-rata, ini hanya memerlukan waktu 15 menit untuk membuat semua sistem berjalan.

  1. Harga

Tentu ada perbedaan besar dalam masalah harga antara kedua tool ini. Di Indonesia sendiri, Extender terbaik bisa dihargai antara Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta, sementara itu harga Mesh Network terbaik bisa mencapai antara Rp 3 juta hingga Rp 7 juta-an, dengan node tambahan senilai Rp 1,5 juta lebih.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: