Detail Perampokan, Haris Bunuh Sopir Taksi

Detail Perampokan, Haris Bunuh Sopir Taksi

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Simak perampokan ini. Sopir taksi online Sony Rizal, 59, dirampok tersangka Bripda Haris Sitanggang, 37, anggota Densus 88 Antiteror Polri. Saat ditodong pisau di dalam mobil, Sony melawan. Ia ditusuk bertubi-tubi, tewas. Di mana hikmahnya?

SEUMPAMA Sony tidak melawan, bakal lain cerita. Walau semua umat beragama meyakini, putusnya nyawa sudah ditentukan Allah. Tapi, semua agama juga mengajarkan, belajarlah semua hal baik, termasuk dari kejadian buruk.

Konstruksi perampokan itu terpapar jelas dalam rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya Kamis (16/2) sore. Detail kejadian dipecah-pecah dalam 39 adegan. Sejak pra, lalu kejadian pada Senin, 23 Januari 2023, sekitar pukul 03.30 WIB, sampai pasca kejadian.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada pers, Kamis (16/2), mengatakan, seluruh rangkaian peristiwa terjadi di empat wilayah: Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi. 

Agar efisien, rekonstruksi dilaksanakan di Mapolda Metro karena deskripsi lokasi tidak ada yang spesifik. Misalnya, dalam perjalanan mobil, perkelahian di dalam mobil, mencegat taksi, tersangka sedang telepon, sampai ditangkap di rumah paman tersangka.

Begini kronologi kejadian sesuai rekonstruksi.

Rabu siang, 18 Januari 2023. Adegan ke-1. Haris di Jakarta terima telepon dari kakaknya di Medan. Isinya, kakak memberi tahu sudah mentransfer ke rekening bank Haris Rp 20 juta. Untuk beli mobil bekas Terios seharga Rp 90 juta.

Adegan ke-2. Haris main judi online dengan uang itu. Tanpa sepengetahuan kakaknya. Kalah. Uang ludes. 

Adegan ke-3. Pukul 21.00 WIB di hari yang sama, kakak Haris di Medan telepon lagi. Memberi tahu, transfer kedua Rp 70 juta sudah masuk rekening Haris. Jadi lengkap Rp 90 juta. Tinggal Haris membeli mobil yang sudah ditentukan. Tapi, Haris main judi lagi. Siapa tahu, kekalahan Rp 20 juta tadi tertebus. Ternyata Rp 70 juta ludes juga.

Jumat pagi, 20 Januari 2023. Adegan ke-4. Haris menelepon keluarganya di Jambi. Ia katakan, mobil Terios sudah dibeli, akan segera ia bawa ke Jambi.

Jadi, kakak Haris mentransfer uang dari Medan, minta tolong Haris beli mobil Terios di Jakarta untuk dikirim ke keluarga di Jambi.

Adegan ke-5 masih pagi. Haris berinisiatif mencuri mobil. Kalau bisa Terios. Tapi, belum tahu, mobil siapa yang akan dicuri. Adegan ke-6. Haris menentukan akan merampok taksi. Pagi itu ia ngantor di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Naik motor nomor polisi B 3127 FZD. Mampir ATM Bank BCA untuk mengambil uang. Siangnya keluar kantor, beli pisau.

Adegan ke-7 siang lanjut ke Terminal Kampung Rambutan, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Menitipkan motor di tempat parkir terminal. Ia bawa tas isi pisau, panjang sekitar 20 sentimeter. Adegan ke-8. Ia naik bus Transjakarta arah Blok M. Dalam bus mikir, sambil memantau taksi di jalanan.

Sampai malam belum merampok. Pulang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: