Mengapa Cedera ACL Jadi Mimpi Buruk Atlet?

Mengapa Cedera ACL Jadi Mimpi Buruk Atlet?

Cristiano Ronaldo mengalami cedera ACL-ESPN-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pada saat seseorang berolahraga atau bertanding, kemungkinan risiko cedera akan selalu ada. Cedera ACL biasanya jadi mimpi buruk atlet. Ada yang mampu pulih, banyak juga yang pensiun dini.

Cedera ACL merupakan cedera yang bisa menjadi suatu mimpi buruk bagi para olahragawan bahkan para atlet. Cedera itu bisa mengancam karir yang telah dibangun oleh para atlet tersebut. Mengapa cedera ACL sangat ditakuti? Apa itu cedera ACL?

Mengutip dari indonesia-orthopaedic.org, Cedera ACL adalah cedera yang terjadi akibat sobeknya Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau sering disebut cedera ligamen lutut.

Ligamen ini terletak pada satu serabut jaringan terkurang yang menghubungkan antara tulang femur (paha) dan tibia (tulang kering). Ligamen inilah serabut jaringan kuat yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya.

Cedera ini sering terjadi karena aktivitas olahraga dan kebugaran yang melibatkan gerakan dan beban terhadap lutut yang berhenti (deselerasi) atau berubah arah secara tiba-tiba, benturan lutut, lompat, mendarat dan memutar (gerakan pivot). Olahraga yang biasanya melakukan gerakan ini seperti sepakbola, basket, bulutangkis dan futsal.

Cedera ACL tergolong pada cedera akut yang biasanya terjadi karena pembebanan berlebihan yang sangat besar pada bagian tubuh yang bergerak. Secara umum cedera ACL dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkatannya yaitu robekan minimal, robek dan putus.

Gejala yang dirasakan ketika terkena cedera ACL adalah bunyi yang muncul “pop” pada lutut ketika menumpu beban tubuh. Lalu nyeri yang hebat sehingga menimbulkan bengkak dan gerakan untuk melakukan aktivitas terasa tidak mampu lagi serta terbatas.

Pemain yang pernah mengalami cederal ACL yaitu Cristiano Ronaldo, Xavi, Zlatan Ibrahimovic, Zulham Zamrun, Bellaetrix Manuputty dan masih banyak atlet-atlet top lainnya.

Selama ini atlet Indonesia yang mengalami cedera ACL didominasi oleh pemain bulutangkis dan sepakbola. Dari beberapa atlet ini mereka harus menjalani pemulihan yang lama dan melewati momen pertandingan penting.

Pertolongan untuk cedera ACL tentu harus segera dikonsultasikan ketika sudah timbul gejala dan juga tanda-tanda dari cedera ACL tersebut karena jika cedera ini sudah parah maka akan berakibat fatal. Penanganan cedera ini harus tepat dilakukan oleh dokter untuk mengurangi risiko serius.

Seringkali cedera ACL bertambah parah ketika ditangani ke orang yang salah. Misalnya dibawa ke tukang urut. Bukannya sembuh, cedera bisa makin parah.

Penanganannya pun berbeda-beda bergantung tingkat cedera yang meliputi istirahat dan rehabilitasi fisioterapi untuk pemulihan dan mengembalikan otot dan stabilitas sendi dan yang terparah tindakan operasi untuk mengganti serabut ACL yang sobek.

Penyembuhan tulang memerlukan kesembuhan sampai 90 persen ditambah kebugaran tubuh yang sudah fit. Hal ini diperlukan karena mencegah risiko cedera berulang atau putus ACL berulang, oleh karena itu meningkatkan performa tubuh menjadi cukup vital bagi atlet yang mengalami cedera ini.

Memang sulit untuk seorang atlet kembali ke pertandingan setelah pulih dari cedera, salah satunya adalah trauma akan cedera itu kembali lagi.

Selain fokus pengobatan untuk masalah cedera, atlet-atlet juga perlu pulih secara mentalnya agar terus bisa semangat berlatih hingga bertanding kembali hingga benar-benar pulih. Pemulihan ini bukan waktu yang sebentar, pemulihan yang lama dan sulit. Maka kenapa cedera ini bisa menakutkan untuk para atlet. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: