Khofifah: Hati-Hati Inflasi Pasca Idul Fitri
Pekerja membongkar muat beras dari palka Kapal Vien Dong 09 ke truk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023).-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- HARI Raya Idul Fitri tinggal kurang dari tiga bulan. Pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim khawatir, angka inflasi di provinsi itu kembali menanjak karena permintaan sembako meningkat. Karena itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengumpulkan forkopimda dan bupati/wali kota se-Jatim.
Dia mengadakan High Level Meeting (HLM) dan Rakor Pengendalian Inflasi di Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya, Senin, 20 Februari 2023. Mantan menteri sosial RI itu memaparkan setidaknya tujuh solusi pengendalian inflasi.
Solusi pertama: pemprov, pemkab, dan pemkot se-Jatim bersama satgas pangan harus bersinergi. Serta berkoordinasi dengan Gapoktan (gabungan kelompok tani), Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia), distributor, dan Perum BULOG. Ini agar terwujud stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya komoditas beras di Jawa Timur.
Termasuk juga memperkuat fungsi BULOG sebagai penyedia cadangan beras pemerintah (CBP). Sebagai CBP, tidak boleh kurang dari 1,2 juta ton. Secara On-farm, peningkatan ketersediaan pasokan dilakukan dengan menggalakkan masa tanam lebih cepat.
Juga menyerap gabah beras petani, penyusunan pola tanam dengan pendekatan teknologi pertanian terpadu, dan optimalisasi pengamanan produksi. "Jadi ini adalah solusi yang kami usulkan agar bisa dilakukan bersama sebagai upaya penanganan inflasi di masing-masing daerah di Jatim," ucapnyi.
Solusi selanjutnya yaitu, digitalisasi pemasaran produk pertanian. Serta mendorong adanya Food Station. Meningkatkan Kerjasama Antar Daerah. Operasi pasar perlu dilakukan sewaktu-waktu oleh semua kabupaten/kota.
Itu dilakukan jika, komoditas tertentu mengalami kenaikan harga signifikan. Solusi terakhir adalah optimalisasi dana belanja tidak terduga (BTT) untuk subsidi ongkos angkut.
Rekomendasi tersebut sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yang menyatakan: untuk mengatasi inflasi diperlukan berbagai upaya. Seperti operasi pasar murah, sidak pasar dan para distributor agar tidak menahan barang.
Selain itu, bekerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan untuk beberapa komoditas. Seperti telur ayam ras, minyak goreng, beras, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah.
Kemudian menggencarkan gerakan menanam komoditas padi, bawang merah, cabai rawit dan cabai merah. Sekaligus merealisasikan dana BTT dan memberikan dukungan pada sektor transportasi melalui APBD.
Untuk mencapai sasaran inflasi nasional, Khofifah menekankan perlunya penguatan dan optimalisasi strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto mengatakan, Gubernur telah melakukan langkah tepat. Salah satunya operasi pasar beras murah untuk pengendalian inflasi.
Di antaranya koordinasi yang kuat, sinergi yang kuat, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan pasokannya, dan komunikasi yang bagus agar belanja dengan lebih bijak.
"Tentunya BI, pemprov dan seluruh pihak harus mendukung semua sinergi ini dalam menentukan program-program yang lebih detail di level kabupaten/kota," ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: