Ternyata Begini Cara Kerja Iklan Judi

Ternyata Begini Cara Kerja Iklan Judi

Ilustrasi hacker-Sora Shimazaki-pexels.com

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda melihat situs-situs resmi yang disusupi iklan judi online

Sebagai contoh, ada sebuah situs institusi pendidikan atau pemerintahan yang ketika dikunjungi muncul tampilan iklan judi slot gacor dan sejenisnya.

Menurut Jubir Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra, berdasarkan data 2022 sebanyak 291 situs terindikasi dimanfaatkan oleh produk judi online. Rinciannya 68 situs perguruan tinggi, 38 situs milik sekolah, dan 30 situs pemerintah.

Lalu apa sesungguhnya yang dilakukan aktor jahat tersebut sehingga dapat mangubah tampilan situs institusi pendidikan maupun pemerintah menjadi laman iklan judi online?

Ternyata, aktor jahat yang dimaksud menggunakan teknik mirroring yaitu memindahkan atau membuat situs serupa di situs lain, seperti yang dipaparkan oleh Pratama Persadha selaku direktur lembaga riset siber CISSReC.

Mirroring itu sendiri adalah teknik menyalin keseluruhan situs ke dalam bentuk offline jika hard disk atau alamat (URL) berbeda, seperti yang ditulis oleh laman perusahaan keamanan siber Red Points.

Teknik mirrorin sebuah situs dilakukan dengan menggunakan alat penyalin HTTrack untuk mengunduh keseluruhan situs sasaran ke dalam hard disk.

Alhasil, situs hasil mirroring memiliki tapilan tak ubahnya situs asli yang disalin. Perbedaannya hanya di alamat situs.

Pelaku mirroring akan mendaftarkan nama domain yang identik dengan situs sasaran atau disebut dengan istilah cybersquatting. Usai mendaftakan domain identik, pelaku menggunakan domain baru itu untuk membuat situs tiruan. Tujuannya sederhana, untuk mengecoh pengunjung sehingga mereka berpikir telah mengunjungi situs asli.

Pelaku bisa menggunakan alat seperti HTTrack untuk menjalankan situs yang ditiru (mirror) secara otomatis. Selain itu, pelaku juga bisa mengonfigurasi situs tiruan untuk memperbarui tampilan secara otomatis semisal situs yang asli memiliki konten terbaru.

Yang menjadi kesulitan bagi pemilik situs asli untuk dapat memonitor traffic situs guna mendeteksi adanya aktifitas mirroring yag dilakukan aktor jahat antara lain adalah canggihnya pelaku mirroring dalam menyamarkan identitas mereka. 

Para pelaku website mirroring ini seringkali menggunakan teknlogi AI untuk meyamarkan identitas mereka, sehingga untuk melacak identitas pelaku seringkali sulit. (Radinka Daynara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: