Jokowi Dapat Momentum Reshuffle Kabinet

Jokowi Dapat Momentum Reshuffle Kabinet

-Gusti-Harian Disway-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - ISU reshuffle kabinet sudah mencuat sejak Partai Nasdem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Namun, Presiden Jokowi masih menarik ulur. Kini, presiden punya momentum. Mundurnya Zainuddin Amali bisa menjadi pintu perombakan kabinet.

Kader Partai Golkar itu merelakan posisinya sebagai menpora demi mengurus PSSI. Ia telah mendapat amanat baru sebagai wakil ketua umum PSSI lewat Kongres Luar Biasa pada Kamis, 16 Februari lalu di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Amali menjadi nama pertama yang akan keluar dari istana. Posisinya itu bahkan ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo. "Secara resmi belum, tertulis belum, informal sudah," kata Jokowi kepada wartawan usai meninjau titik normalisasi Kali Ciliwung di Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023.

Namun, Jokowi belum menyiapkan nama pengganti menpora. Menunggu Amali mundur secara resmi. "Gantinya nanti kalau sudah ada resminya baru saya bicara," kata Jokowi.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Logistik Kyatmaja Lookman: Shi Bu Yi Chi

Kabar mundurnya Amali secara informal pun mendapat respons dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ia memastikan Golkar sudah menyiapkan nama-nama sebagai pengganti Amali di menpora.

"Golkar kadernya banyak, untuk yang mana pun kita bisa siapkan," ujarnya di Jakarta, kemarin. Tentu menko perekonomian itu menunggu arahan lebih lanjut dari Jokowi. Nama-nama itu bakal diusulkan kepada presiden. Nantinya, presiden menggunakan hak prerogratifnya untuk memilih salah satu dari beberapa nama yang diusulkan Partai Golkar.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pernyataan Jokowi itu adalah indikasi kuat terjadinya reshuffle kabinet. Momen tersebut tak lain sebagai jembatan bahwa Jokowi segera mengoreksi jajaran pembantunya di istana.

Atau bahkan menjadi strategi jelang pemilihan umum 2024. Tentu saja menyangkut para menteri yang berasal dari partai politik. Terutama yang merepresentasikan arah politik berlawanan dengan Jokowi.

"Dari NasDem akan kena. Karena bagaimanapun juga pilihan politik mereka berbeda dengan presiden," ujar Umam. Mengingat NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan untuk diusung pada pemilihan presiden nanti. Tentu berseberangan dengan Jokowi yang berasal dari PDIP.

Ada tiga nama menteri dari NasDem. Yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kinerja mereka disoroti Jokowi beberapa waktu belakangan.

Syahrul baru dipanggil ke istana soal impor beras. Johnny pun demikian. Tengah terseret kasus dugaan korupsi BTS 4G. Bahkan telah memenuhi panggilan pemeriksaan dari Kejaksaan Agung sepekan lalu.

"Kalaupun di-reshuffle, itu ya konsekuensi politik. Tapi, sepertinya NasDem juga siap. Karena perjuangan butuh pengorbanan," terang Umam. Tentu ada kekhawatiran dari NasDem bahwa reshuffle itu bisa memengaruhi elektabilitas partai pada pemilu 2024 nanti.

Umam menegaskan, reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Ia menyarankan agar reshuffle segera dilakukan. Sebab, masa jabatan para menteri tinggal 1,5 tahun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: