Jokowi Dapat Momentum Reshuffle Kabinet
-Gusti-Harian Disway-
"Mumpung APBN belum cair, sebaiknya reshuffle dipercepat," tandasnya. Sehingga para menteri baru nanti bisa punya cukup waktu. Yakni untuk belajar dan adaptasi. Kinerja pemerintahan pun bisa berjalan efektif.
Selain dari NasDem, menteri dari partai lain juga berpotensi dikeluarkan dari istana. Amali, misalnya, memungkinkan diganti orang lain dari luar Golkar. Atau bahkan diambil dari unsur independen.
Namun, kata Umam, apabila itu yang terjadi maka kemungkinan ada transaksi politik lain. Golkar akan meminta tukar dengan posisi lain yang setidaknya sama strategisnya.
Menteri dari PKB pun tak luput dari potensi reshuffle. Mengingat dua menteri belakangan cukup menggegerkan publik. Misalnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang baru saja mengumumkan kenaikan biaya haji yang cukup drastis. Juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar yang digegerkan dengan demo para kepala desa. Para kepala desa meminta masa jabatan 9 tahun danbisa dipilih untuk 3 periode.
"Sandiaga dari Gerindra juga harus hati-hati," jelas Umam. Sebab, posisi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif itu kini abu-abu di Gerindra. Jika posisinya tak segera klir, kemungkinan besar Gerindra akan mengajukan proposal pengganti ke presiden.
Rencana reshuffle kali pertama mencuat setelah lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait kinerja kabinet pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin, kemarin. Survei itu berlangsung mulai 8 hingga 16 Desember. Melibatkan sebanyak 1.200 responden. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: