Saat BSI Melesat Jadi Bank Terbesar ke-6 di Indonesia, Erick Thohir Targetkan 10 Besar Dunia
Gedung BSI menjulang tinggi di Jakarta.-Dok BSI-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi beroperasi 1 Februari 2021. Namun BUMN gabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRIsyariah itu langsung meroket: Jadi bank terbesar ke-6 RI.
BSI melampaui CIMB Niaga. "Alhamdulillah kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI yang mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy) di akhir 2022," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023.
Pria yang juga merangkap sebagai Ketum PSSI itu menyampaikan, pertumbuhan BSI merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan yang berdampak besar pada aspek efisiensi. Ia menyebut merger yang dilakukan pada dua tahun lalu membuahkan hasil yang positif.
Erick memaparkan, per kuartal IV 2022, total aset BSI tumbuh 15 persen menjadi Rp 306 triliun.
Pelayanan Bank Syariah Indonesia. -BSI-
Pun dengan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 12 persen (yoy) menjadi Rp 261,49 triliun. Sementara pembiayaan BSI tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp 208 triliun.
Dari sisi kualitas aset, lanjut Erick, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) Gross bergerak menurun dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen per Desember 2022.
Seiring penurunan itu, NPF Net pun susut 0,87 persen menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.
"Dengan capaian ini, BSI berhasil naik satu peringkat menjadi bank nomor enam terbesar di Indonesia," ucap Erick.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengaku gembira dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan aset BSI tembus ratusan triliun.
Melalui akses perbankan yang kuat, BSI diharapkan mampu seperti BRI yang mendampingi dan meningkatkan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ada harapan besar agar BSI menjadi wadah dan ekosistem bagi industri halal nasional. Erick menilai penguatan akses pembiayaan dapat berdampak luas pada kemajuan industri halal nasional.
Nasabah Bank Syariah Indonesia.-Dok BSI-
"Dalam pengembangan ekonomi, financial gains itu paling penting. Market besar Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia harus menjadikan kita sebagai pemain industri halal dunia, bukan hanya sekadar penonton bagi industri halal negara lain," lanjut Erick.
Mantan Bos Intermilan itu menargetkan BSI sebagai Bank Syariah terbesar ke-14 di dunia. Dan nantinya ditarget masuk 10 besar dunia pada 2025.
"Bismillah, dengan kerja keras, kolaborasi, dan konsistensi dalam mengembangkan industri halal, BSI dapat sejajar dengan bank-bank syariah besar lain di dunia," kata Erick.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi bersyukur atas capaian yang sangat impresif di tahun kedua. Menurutnya semua itu berkat kerja yang solid dan strategi respon yang tepat BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang 2022.
Hery menambahkan, memasuki usia dua tahun BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, capital untuk dapat melayani umat dan nasabah.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, ucap Hery, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.
“Alhamdulillah, di tahun kedua sejak berdirinya BSI mampu mencetak laba impresif. Pencapaian ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset," kata Hery. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bsi