Tapak Sena: Komik Buatan Mahasiswa DKV ITS, Suarakan Isu Limbah Makanan Anak-Anak

Tapak Sena: Komik Buatan Mahasiswa DKV ITS, Suarakan Isu Limbah Makanan Anak-Anak

Zahirah Salma Nuha menunjukkan karya comic motion nya-Humas ITS-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah, menempatkan Indonesia di posisi kedua sebagai Negara penghasil sampah makanan. Zahirah Salma Nuha mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), melakukan studi terkait hal itu. 

Hasilnya, anak-anak menjadi salah satu pelaku yang turut menyumbang persentase pada jumlah sampah makanan di Indonesia. Atau disebut Child Food Waste. “Pada kalangan ini (anak-anak, red), kebanyakan sampah makanan yang dihasilkan berupa nasi yang tidak habis,” terangnya.


Tapak Sena motion comic karya Zahirah Salma Nuha-Humas ITS-

Zahira menciptakan comic motion. Tujuannya, meningkatkan pemahaman tentang bahaya sampah makanan kepada anak-anak. Disertai pula cara pencegahannya. Tapak Sena merupakan judul karya yang dibuat oleh mahasiswa yang akan diwisuda 18 Maret 2023 nanti.

Selain untuk menyuarakan permasalahan sampah, Tapak Sena juga merupakan Tugas Akhir (TA) Zahira dalam menyelesaikan studi S1 nya di ITS. Ia dibimbing oleh dosen DKV ITS Rabendra Yudistira Alamin.

Secara detail Zahira menjelaskan, beberapa plot yang dimasukkan juga menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan anak di umur 9 sampai 12 tahun yang menjadi target sasaran komik itu. Sehingga, bisa menanamkan kesadaran anak-anak agar lebih menghargai makanan serta menjaga lingkungan.

“Teknologi metaverse yang menjadi penghubung cerita digunakan karena anak-anak rentang umur ini yang sudah paham dengan teknologi terkini,” paparnya.

Tidak hanya soal teknologi saja yang menjadi acuan dalam pembuatan motion comic itu. Zahirah melakukan studi eksperimen. Juga mewawancarai beberapa pihak yang memahami permasalahannya. Seperti organisasi Garda Pangan, psikolog anak, dan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS Warmadewanthi.

“Hal ini dilakukan agar pembahasan yang dibawakan seputar sampah makanan dapat tepat menyasar ke target pembaca,” tegasnya.

Banyak pula aspek yang menjadi pertimbangan. Di antaranya aspek seni. Gaya penggambaran tokoh dan suasana menjadi salah satu pertimbangan utama yang dilakukan. Aspek pembawaan cerita juga menjadi salah satu perhatian mahasiswi asli Surabaya itu.

“Penentuan gambar juga dikonsultasikan kepada tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia komik dan animasi untuk menambah perspektif dalam pembuatannya,” ucapnya.

Teknik dasar pembuatan story telling juga diterapkan untuk membangun intensi pembaca ketika menyaksikan komik tersebut. “Penulisan alur juga diperhatikan penuh agar anak-anak tidak merasa bosan ketika membacanya,” ujarnya.

“Besar harapan pesan dalam komik yang dibuatnya ini dapat menjamah anak-anak di Indonesia dan menghasilkan manfaat positif bagi pembacanya. Dan Tapak Sena akan berlanjut dan memberikan edukasi lewat episode-episode selanjutnya,” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: