Cheng Yu Pilihan Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan MKes: Jun Zi He Er Bu Tong
Cheng Yu Prof Nurhasan--
PROF Dr Nurhasan MKes yakin perbedaan tidak akan menjadi penghalang untuk meraih kemajuan. Asal saling pengertian, kemajemukan justru akan menjadi pendorong perkembangan suatu bangsa. Makanya, kata rektor Universitas Negeri Surabaya itu, sekalipun berbeda, kita tetap mesti bisa bekerja sama untuk Indonesia maju dan harmoni.
Memang, sudah jadi kodrat manusia diciptakan berbeda-beda oleh Yang Mahakuasa. Kendati, sebagaimana difirmankan dalam Alquran surat An-Nahl ayat 93, seandainya Tuhan menghendaki, niscaya kita akan diciptakan menjadi satu macam saja.
Namun, Tuhan agaknya tidak mau begitu. Buktinya, sampai sekarang Tuhan masih membiarkan kita tetap beragam. Terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa, negara, bahkan agama. Tujuannya, merujuk Alquran surah al-Hujurat ayat 13, "agar bisa mengenal satu sama lain" (lita'aarafuu).
Sayangnya, belakangan kita kerap menyaksikan adanya kelompok-kelompok tertentu yang tampaknya mulai alergi terhadap keberagaman. Mereka menginginkan (kalau bukan memaksakan) keseragaman. Padahal, bila merujuk wejangan filsuf agung Konfusius dalam kitab Lunyu (论语), "君子和而不同,小人同而不和" (jūn zǐ hé ér bù tóng, xiǎo rén tóng ér bù hé): orang bijaksana akan harmonis walau tidak sama, orang picik akan tidak harmonis sekalipun sama.
Nurhasan tentu lebih mendambakan keharmonisan dalam keanekaragaman. Lihatlah, ia demen sekali memakai sepatu beda warna. Mungkin terinspirasi oleh Dr Arlene Kaiser yang mencetuskan National Two Different Colored Shoes Day untuk menghargai kebinekaan. "The simple act of wearing two different colored shoes proclaims your individuality. By taking this 'positive risk', you can demonstrate your willingness to be different, and show your appreciation for the unique people in your life," kata Kaiser, yang sepertinya juga diamini dan dipraktikkan Nurhasan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: