Kebiasaan Berobat ke Luar Negeri, Presiden Jokowi: Negara Kehilangan Rp 165 Triliun Devisa
Dari kiri, Budi G. Sadikin (Menteri Kesehatan RI), Joko Widodo (Presiden), Dato Tahir (Pendiri Masyapada Group) dalam acara peresmian MHBD pada Senin, 6 Maret 2023.-Website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia-
BANDUNG, HARIAN DISWAY – Presiden Joko Widodo meresmikan Mayapada Hospital Bandung (MHBD) di Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret 2023. Dalam kesempatan itu presiden mengungkapkan fakta bahwa negara kehilangan banyak devisa di sektor kesehatan.
"Saya sangat mendukung pembangunan rumah sakit-rumah sakit seperti MHBD. Karena ketersediaan rumah sakit dengan layanan paripurna sangat dibutuhkan oleh Indonesia saat ini,” ucap Presiden ketika acara peresmian kemarin.
Mengingat hal tersebut bisa meminimalisir praktik berobat ke luar negeri dan mengurangi kerugian negara sebanyak Rp165 triliun devisa per tahun.
BACA JUGA:Presiden Jokowi: Pendidikan Dokter Spesialis dan Subspesialis Jangan Dipersulit
BACA JUGA:Jokowi Dukung KPU Naik Banding Soal Putusan Penundaan Pemilu
“Kehadiran MHBD sebagai dukungan dunia swasta untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lengkap dan berkualitas,” tutur Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
MHBD telah menyediakan semua kebutuhan kesehatan yang diperlukan. Mulai dari fasilitas, tenaga kesehatan, dan layanan kesehatan telah tersedia. Oleh karena itu, masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung pun tidak perlu berobat ke daerah lain seperti Jakarta, bahkan luar negeri.
“Mayapada Hospital Bandung adalah rumah sakit keenam yang didirikan Health Care. Dan juga rumah sakit hijau tersertifikasi pertama yang ada di Indonesia,” ucap Jonathan Thahir, Komisaris Utama PT Mayapada Healthcare Group.
Ia juga mengatakan bahwa rumah sakit ini memiliki empat layanan unggulan. Seperti Oncology Center, Cardiovascular Center, Tahir Neuroscience Center, dan Tahir Uro-Nephrology Center.
Tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang sakit, tetapi MHBD juga memberikan pelayanan sesuai arahan Menteri Kesehatan (Menkes).
BACA JUGA:Dua Solusi Presiden Jokowi Usai Tinjau Posko Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
BACA JUGA:Erick Thohir Batasi Pemain Naturalisasi, Persib Bandung Punya Tiga
Seperti memberikan upaya promotif preventif melalui edukasi, sosialisasi, dan skrining kesehatan kepada semua masyarakat. Dengan begitu, beban pembiayaan BPJS bisa ditekan. Khususnya untuk empat penyakit katastropik, yakni jantung, kanker, stroke, dan ginjal.
“Kami berharap, bangunan 12 lantai yang memiliki 225 bed bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan pembiayaan yang tetap terkendali dan terkontrol,” harap Jonathan. (Umaimah ‘Iffat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: