Menembus Lorong Waktu di Waroeng Baroe Lama Kediri
Bagian dalam warung kopi Waroeng Baroe Lama-Maul-dok. pribadi
Berawal dari hobi koleksi perabot dan pernak-pernik antik, Yanuar untuk menyulap garasi rumah milik orang tuanya menjadi warung tongkorongan unik di Kediri.
Bila mendengar kata tongkrongan, hal yang mungkin terbesit di dalam pikiran biasanya kafe atau warung kopi (warkop). Bicara soal kafe, umumnya citra yang terlukis dalam benak adalah perabot serba modern, tertata rapi, dan mewah.
Sebaliknya warkop terdengar lebih merakyat, sehingga citra yang sering disematkan adalah perabot ketinggalan zaman, tidak terlalu rapi, dan murah meriah.
Namun, ada yang unik di sepanjang Jl. Mauni 157, Kediri. Tampak depan, bangunan besar itu mirip bengkel cuci mobil. Terpampang di pinggir depan bangunan, sebuah plang besi bertuliskan Waroeng Baroe Lama. Sekilas, tempat itu tak seperti warkop maupun kafe. Ketika Harian Disway datang menghampiri lokasi pada 5 Maret 2023, ternyata bangunan yang dahulunya memang tempat cuci mobil itu adalah tempat nongkrong alias warkop.
Lokasinya tinggal masuk saja ke dalam, Anda akan disambut oleh jajaran perabot kuno beserta tumpukan-tumpukan buku bekas lawas.
Plakat Waroeng Baroe Lama-Radinka Daynara-dok. pribadi
Di belakang bangunan, terdapat semacam bangunan yang disulap menjadi warkop. Yang membuat warkop ini istimewa adalah perabotnya tentu saja. Dari ujung depan hingga belakang, tak nampak kursi modern apalagi meja bergaya minimalis. Semua perabot benar-benar antik.
Warkop itu tak ubahnya kafe dengan konsep kuno atau vintage. Malah lebih mirip kafe ketimbang warkop pada umumnya.
Masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi foto lawas itu serasa nostalgia ke rumah nenek.
Kami duduk lalu memesan secangkir kopi tubruk panas dan es teh manis, menu default warkop.
"Menunya belum sempurna, mbak. Masih ini-ini aja," ujar pria berbadan gempal yang mengenakan topi putih.
Yanuar, pemilik warung kopi Waroeng Baroe Lama-Maul-dok pribadi-
Pria itu bernama Yanuar, si pemilik Waroeng Baroe Lama itu awalnya hobi koleksi barang-barang antik. Semua ia dapatkan dari hasil berburu barang-barang kuno di Kediri.
Adapun beberapa barang ia dapatkan dari luar kota, tetapi seringnya ia dapatkan dari kawan sejawat dan kenalan yang sering singgah ke warkopnya.
"Ya kadang ada (barang) gitu yang dari luar kota, tapi ya biasanya dari sini-sini (Kediri) aja," kata pria kelahiran 80-an itu.
Awalnya warkop yang berdiri sejak delapan tahun lalu adalah garasi rumah milik orang tuanya. Seiring dengan berjalannya waktu, ada sebersit ide untuk membangun tempat nongkrong dengan hasil perburuan barang-barang kuno yang sudah ia kumpulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: