Revitalisasi Pendidikan Vokasi, 27 Poltek Negeri MoU dengan Kadin Institute dan Kadin Indonesia

Revitalisasi Pendidikan Vokasi, 27 Poltek Negeri MoU dengan Kadin Institute dan Kadin Indonesia

--

MALANG, HARIAN DISWAY - Sebanyak 27 direktur Politeknik (Poltek) Negeri se-Indonesia berkumpul di Politeknik Negeri Malang (Polinema), Kamis, 9 Maret 2023. Mereka melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kadin Institute dan Kadin Indonesia. 

MoU itu merupakan bagian dari upaya percepatan implementasi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

Dari Kadin hadir Adi Mahfudz Wuhadji (Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia), Adik Dwi Putrantoserta (Ketua Umum Kadin Jatim) serta Nurul Indah Susanti (Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Jatim).

Usai penandatanganan MoU, Adi Mahfudz Wuhadji pada media mengatakan, kerjasama antara kampus vokasi dengan Kadin ini adalah salah satu langkah untuk meningkatkan skill mahasiswa. "Agar mereka makin siap dalam menghadapi dunia kerja," ujarnya. 

Adi menekankan, MoU itu juga bagian dari percepatan implementasi perpres 68 tahun 2023. Perpres itu hadir dalam rangka menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

Lingkup kerjasama sendiri meliputi pemagangan dan kewirausahaan, uji kompetensi teknis mahasiswa, uji kompetensi teknis dosen sekaligus harmonisasi kurikulum antara dunia usaha dan dunia industri dengan dunia pendidikan.

Penandatanganan MoU juga langsung dilanjutkan dengan FGD untuk membentuk kerjasama riil dan menentukan langkah prioritas yang akan kita lakukan.

"Semoga kerjasama ini bisa segera terealisasi dan tidak hanya sekedar MoU di atas kertas saja," kata Adik Dwi Putranto.

Sementara itu, Nurul Indah Susanti menambahkan, Kadin punya peran dalam implementasi Perpres nomor 28/2022. Peran itu adalah menyelaraskan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan Dunia Pendidikan.

"Hal itu bisa dilakukan dengan harmonisasi kurikulum. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami pertemukan kedua belah pihak untuk membangun kurikulum yang selaras," tegasnya. 

Nurul menambahkan, dibutuhkan pemetaan prodi di politeknik dan pemetaan kebutuhan kerja di industri. Hasil dari pemetaan yang dilakukan akan diselaraskan dengan data yang ada di Kadin. 

"Setelah itu kita petakan juga sertifikat kompetensi teknis dosen yang dilanjutkan dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi teknis dosen. Baru kemudian dosen magang di industri dan praktisi mengajar di kampus sehingga harmonisasi kurikulum akam tercipta," ujarnya.

Identifikasi gab yang ada di industri dan pendidikan juga akan dilakukan dan akan dilanjutkan dengan implementasi kurikulum berbasis kompetensi, sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan begitu mahasiswa bisa magang di industri sesuai dengan bidangnya. 

"Pemagangan ini sambil menyiapkan fasilitas pelatihan pelatih tempat kerja. Setiap industri harus punya mentor dan setiap universitas juga harus punya mentor. Sehingga magang akan terarah karena didampingi oleh mentor," terang Nurul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: