Bye Pandemi! Umat Hindu Surabaya Rayakan Melasti di Kenjeran Tanpa Terpencar Lagi

Bye Pandemi! Umat Hindu Surabaya Rayakan Melasti di Kenjeran Tanpa Terpencar Lagi

Perayaan Melasti di Pura Segara, Kenjeran, Surabaya, Minggu 19 Maret 2023. -Andika Bagus Priambodo/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pura Segara Kenjeran "dibanjiri" lautan manusia, Minggu, 19 Maret 2023. Umat Hindu dari 12 pura berkumpul untuk merayakan Melasti: upacara penyucian diri dalam menyambut Hari Raya Nyepi tahun saka 1945 yang jatuh 22 Maret 2023 nanti. 

Sebelum berkumpul di tepi Pantai Kenjeran, mereka mengarak pratima  atau arca dari area parkir Pantai Mentari. Pratima merupakan simbol Dewa/Bhatara yang dipergunakan sebagai alat untuk memuja Sanghyang Widhi Wasa.

BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (39) : Sejarah Kelenteng pada Mural

BACA JUGA:Anies Minta Restu Ulama se-Madura

Umat Hindu mengaraknya ke Pura Segara Kenjeran dengan memakai busana tradisional. Iringan musik gamelan dari para pemuda semakin menambah sakral acara tahunan itu. Nuansa Bali begitu terasa di Pantai Kenjeran.

Setelah sampai di pantai Kenjeran, pratima dijejer.  Siswa-siswi Pasraman Saraswati menyambutnya dengan Tari Rejang Dewa. Lalu, dilanjutkan oleh tarian sakral Tari Rejang Renteng yang dibawakan oleh ibu - ibu WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia). Acara itu disiapkan sangat matang sebulan terakhir.


Persiapan sebelum Melasti di Kenjeran Surabaya.-Julian Romadhon/Harian Disway-

Tak lama kemudian mereka masuk ke acara inti: pelarungan bunga ke Selat Madura dipimpin oleh I Wayan Budi. Setelah itu mereka menggelar sembahyang bersama.  

“Kami memberikan persembahan kepada Dewa Baruna. Kami mengambil air suci Tirta Suci Amerta dari samudera agar diberikan keselamatan dan menjaga kelestarian alam.  Proses pelarungan dipimpin oleh  pemangku atau pandita,” kata Ketua Pura Segara Kenjeran I  Wayan Wijana. 

BACA JUGA:Kanjuruhan, Tragedi Sepak Bola Indonesia

BACA JUGA:Kajati DKI Jakarta Tawari David-Mario Damai

Upacara Melasti kali ini bisa digelar secara normal. Besar-besaran, seperti sebelum pandemi. Sejak 2020, Melasti digelar terpencar di masing-masing pura. 

“Dulu, kami mengambil air suci dari laut lalu membawanya ke pura, sekarang bisa terpusat lagi. Senang bisa berkumpul lagi dan bertemu umat di Pura Segara,” ucapnya. (Ridav Refza Rafza)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: