Dokter UI Bagikan Tip Olahraga sambil Puasa

Dokter UI Bagikan Tip Olahraga sambil Puasa

Ilustrasi aktivitas olahraga -instagram-@tantrinamirah

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Puasa tak seharusnya menjadi penghalang olahraga. Latihan rutin tetap bisa dilakukan dengan sejumlah tip berikut ini.

 

Umat muslim akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023. NU masih menunggu sidang isbat.

 

Durasi puasa di Indonesia tergolong umum, yaitu 13 jam per hari. Selama itu pula, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman.

 

BACA JUGA: Moms Tidak Perlu Khawatir, Baby Blues itu Normal dan Bisa Diobati

BACA JUGA: Attachment Style, Pengenalan Diri sebelum Menjalani Hubungan

 

Itu yang menjadi dasar dilema umat muslim yang hendak berolahraga rutin di bulan Ramadan. Kekhawatiran itu mulai dari dehidrasi berlebih hingga membatalkan puasa. Lalu apakah ada cara berolahraga yang sehat selama bulan puasa?

 

Ada! dr Asri Meiy Andini, seorang dokter umum lulusan Universitas Indonesia, membagikan tips sehat berolahraga saat berpuasa:

 


Ilustrasi olahraga intensitas [email protected]

 

1. Pemilihan Waktu dan Jenis Olahraga

 

Dokter Asri menerangkan bahwa anjuran waktu yang tepat adalah 30–120 menit sebelum berbuka puasa. Lakukan olahraga dengan frekuensi 3 sampai 5 kali per minggu dan dampingi dengan 2–3 hari rest day.

 

Intensitas olahraganya tidak boleh berat seperti angkat beban atau berlari. Olahraga yang cocok dilakukan saat berpuasa adalah yang beritensitas ringan hingga sedang. Itu seperti yoga, berjalan santai, dan bersepeda dengan jarak pendek. 

 

Tenang saja, Anda tetap dapat kembali melakukan rutinitas olahraga berat 1–2 jam setelah berbuka.

 


Ilustrasi nutrisi seimbang protein dan [email protected]

 

2. Perhatikan Asupan Nutrisi

 

Asupan gizi saat sahur dan berbuka perlu diperhatikan dengan baik. Keseimbangan itu termasuk perbandingan antara karbohidrat, protein, lemak, dan serat dalam makanan. Porsi makanan juga tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebihan.

 

Saat sahur, sangat dianjurkan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Contoh makanan dengan karbohidrat kompleks adalah kacang-kacangan, sayur-sayuran, gandum, dan nasi merah. Kandungan itu dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

 

Berbuka dengan yang manis-manis dan goreng-gorengan memang sudah membudaya. Namun, anjuran dokter berkata konsumsi lemak jenuh kurang disarankan. Setelah berolahraga, konsumsi protein lebih membantu perbaikan otot yang lelah. Contoh makanan berprotein adalah, telur, daging-dagingan, dan ikan-ikanan.

 


Ilustrasi konsumsi air putih-OpenAI-Dall-e

 

3. Perbanyak Konsumsi Air Putih

 

Normalnya, anjuran air putih yang wajib dikonsumsi adalah 8 gelas per hari atau 2 liter. Lalu bagaimana konsumsi air putih saat berpuasa? Awali sahur dengan minum sebanyak yang Anda mampu. Konsumsi 2 liter air saat sahur secara langsung tentu terasa berat dan dapat memicu kembung. 

 

Hindari konsumsi minuman mengandung kafein seperti kopi dan teh. Kafein dapat memicu jantung berdebar lebih cepat dan memberi sensasi tak nyaman. Selain itu, kandungan ini juga memicu efek diuretik atau sering buang air kecil. Itu juga dapat menyebabkan dehidrasi.

 

Saat berbuka, gantikan cairan tubuh yang hilang dengan minuman berelektrolit tinggi. Tubuh akan membutuhkan cairan ekstra saat dan setelah berolahraga. Salah satu minuman dengan kandungan elektrolit tinggi adalah air kelapa.

 

BACA JUGA: Membicarakan Konsep Independent Woman di Halalfest Surabaya

BACA JUGA: Mengapa Rasa Sedih Bertahan Lebih Lama Daripada Bahagia?

 

Aktivitas olahraga membawa banyak manfaat untuk menjaga kesehatan selama berpuasa. Selain menurunkan lemak tubuh, aktivitas ini juga dapat menurunkan risiko penyakit seperti jantung, diabetes, stroke, dan kanker.


Jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes dan stroke, lakukan konsultasi rangkaian aktivitas olahraga pada dokter terlebih dahulu. (Dara Nabila Salsabyla)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: alodokter