Kondisi David dan Emosi Ayahnya
Ilustrasi David Ozora--
Lewat sebulan, David Ozora, 17, yang dianiaya Mario Dandy, 20, belum sadar. Bahkan, terancam mengalami kerusakan saraf permanen. Sungguh memprihatinkan. Terlebih, ayah David, Jonathan, masih terbawa emosi hingga kini.
JONATHAN, di saat sebulan David koma, 20 Maret 2023 menulis via Twitter @seeksixsuck.
”Di hari ke 30 ini, ular-ular beludak itu mau pake permaafan saya saat itu. Untuk meringankan mereka kelak.”
Dilanjut: ”Saya tarik ucapan itu. Saya tulis di sini, di depan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada saraf otaknya. Ia bernapas melalui trakeostomi dengan luka lubang di kerongkongan dan ditanam infus vena besar di bahu kiri, menggunakan slang NGT untuk makan dan minum.”
Lalu: ”Aku rela kamu tidak pernah mengingat apa pun, terutama malam itu. Jangan pernah kamu ingat apa pun. Berjuanglah untuk hal baru, Nak!”
Akhirnya: ”Biar aku saja yang mengingat itu. Dan membuat mereka yang sakiti kamu tahu, dan paham, apa itu ikatan darah.”
Ucapan terakhir itu, jelas Jonathan ingin membalaskan sakit anaknya. Dalam negara hukum, orang dilarang membalas keburukan orang lain melalui perbuatan di luar hukum. Sebab, kalau dilepas, ini bakal jadi hukum rimba.
Ada kalimat ”ular-ular beludak”. Berkonotasi menghewankan orang. Ditujukan ke orang-orang yang coba menawarkan damai atau restorative justice.
Tapi, Jonathan tidak sebut nama. Meskipun, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani menawarkan damai saat ia menjenguk David di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, 17 Maret 2023. Reda tidak menawarkan damai atau restorative justice langsung kepada keluarga David waktu itu. Tidak. Melainkan, ia katakan tawaran tersebut kepada wartawan. Dengan demikian, itu jadi publikasi menghebohkan.
Pernyataan Jonathan itu menegaskan, ia menampik semua tawaran damai. Bahkan, ia tidak memberikan maaf kepada keluarga Mario. Mengapa?
Ternyata ada beberapa hal yang memberatkan hati Jonathan memberikan maaf. Terkait kondisi David, yang pada awalnya tidak dipublikasi media massa. Yakni, kondisi David di awal masuk rumah sakit.
Dijelaskan, David mengalami kejang-kejang selama 2 x 24 jam setelah dianiaya Mario. Itu terjadi saat David dilarikan ke RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan. Lantas, pihak RS Permata Hijau merujuk David ke RS Mayapada, Setia Budi, Jakarta Selatan, yang dinilai punya peralatan lebih canggih.
Jonathan: ”Perlu diketahui bahwa sejak kejadian 20 Februari 2023, David koma dengan respons yang sangat memprihatinkan. Kejang-kejang selama 2 x 24 jam di medika, kemudian dirujuk ke Mayapada.”
Hal baru lain yang belum banyak ditulis media massa adalah kerongkongan David. Ada lubang di kerongkongan David. Jonathan menyebutkan, David terpaksa bernapas melalui trakeostomi dengan lubang di kerongkongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: