Bukber

Bukber

Ilustrasi buka bersama.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BUKA puasa bersama alias bukber sudah menjadi tradisi khas Indonesia selama Ramadan. Selain itu, ada tradisi khas Indonesia, yaitu halalbihalal dan open house. Acara tersebut biasanya diadakan di Istana Negara dan diadakan para pejabat di lingkungan masing-masing untuk merayakan Idulfitri.

Tidak ada ajaran syariah Islam yang memerintahkan secara eksplisit untuk mengadakan buka puasa bersama selama Ramadan. Demikian pula tidak ada ajaran Islam yang memerintahkan secara eksplisit untuk mengadakan acara halalbihalal. 

Tetapi, dua tradisi itu mempunyai akar syariah yang sangat jelas. Hadis sahih menyebutkan bahwa memberi makan orang yang berpuasa dan melayani makan minum orang yang berpuasa, pahalanya sama dengan mengerjakan puasa itu sendiri.

Melakukan amal-amal salih seperti infak, sedekah, zakat, menyantuni anak yatim, dan memberi makan orang miskin menjadi amalan yang paling banyak dilakukan selama Ramadan. Surat edaran Presiden Joko Widodo yang melarang lingkungan birokrasi mengadakan bukber menjadi disrupsi yang merusak kebiasaan itu.

Tidak ada negara lain di seluruh dunia yang punya tradisi bukber seperti di Indonesia. Selama Ramadan, undangan untuk bukber nyaris tidak pernah sepi setiap hari. Setiap hari orang berlomba-lomba untuk mengundang orang untuk bukber. 

Di Arab Saudi ada tradisi bukber yang berbeda dengan Indonesia. Setiap Ramadan orang-orang kaya berlomba-lomba untuk memberi makan orang-orang yang berpuasa. Mereka menyediakan berbagai makanan lezat dan mengirimnya ke Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mereka ”memaksa” para jamaah untuk ikut berbuka bersamanya.

Tradisi lain yang khas Indonesia adalah halalbihalal. Acara itu diadakan untuk merayakan Idulfitri dengan saling bermaaf-maafan. kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Tradisi itu pun tidak secara ekplisit dianjurkan oleh syariah, tetapi mempunyai dasar ajaran agama yang jelas, karena saling memaafkan akan menyempurnakan pahala puasa yang sudah dilaksanakan sebulan penuh.

Halalbihalal menjadi tradisi yang diinisiasi Bung Karno atas nasihat salah seorang ulama pendiri NU (Nahdlatul Ulama) KH Wahab Chasbullah. Ketika itu Bung Karno merasa prihatin karena para politikus sering berdebat mengenai berbagai persoalan politik kenegaraan yang sering berujung pada perpecahan pertemanan dan putusnya silaturahmi.

Bung Karno kemudian berkonsultasi kepada Mbah Wahab yang kemudian menasihati supaya mengadakan acara halalbihalal. Secara harfiah, artinya saling menghalalkan, saling memaafkan. Sejak itu halalbihalal menjadi tradisi yang diadakan setiap tahun di semua level pemerintahan dan semua kalangan.

Istilah halalbihalal menjadi kosakata khas Indonesia yang tidak perlu diterjemahkan lagi. Halalbihalal juga menjadi tradisi khas Indonesia yang tidak ditemui di negara lain. Bukber dan halalbihalal menjadi satu paket tradisi Islam di Indonesia.

Alasan pelarangan bukber di lingkungan birokrasi itu ialah Indonesia masih dalam masa transisi penanganan Covid-19. Alasan memicu perdebatan. Selama beberapa waktu terakhir Jokowi sudah tidak memakai masker dalam berbagai acara. Jokowi juga tidak menerapkan prokes dalam berbagai acara. Jokowi menghadiri acara-acara yang dihadiri massa dalam jumlah besar. Jokowi juga menonton konser Deep Purple di Solo bersama keluarga dan Gubernur Ganjar Pranowo.

Ada juga konser reuni Dewa 19 yang dihadiri ribuan orang. Ibu Negara Iriana Jokowi juga ikut menonton konser itu. Yang terbaru adalah konser Black Pink asal Korea Selatan yang dihadiri Menko Airlangga Hartarto bersama istrinya. Malah, dalam konser itu Airlangga dan istri mendapat perlakuan istimewa dengan berfoto bersama anggota Black Pink.

Tahun lalu, ketika aturan pembatasan belum dicabut total, Jokowi mengadakan acara mantu anak ragil Kaesang Pangarep di Solo. Acara itu dihadiri ribuan tamu VVIP dari seluruh Indonesia dan menarik perhatian puluhan ribu masyarakat yang berjubel di sepanjang jalan utama Kota Solo. Tidak ada pembatasan prokes dalam acara itu.

Karena tidak ada penjelasan yang terperinci mengenai larangan bukber, yang muncul kemudian adalah spekulasi. Kalau bukber dilarang, jangan-jangan halalbihalal juga dilarang. Yusril Ihza Mahendra melihat keputusan Jokowi itu akan menjadi peluru untuk menuduhnya anti-Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: