Switch Off, Komunitas Earth Hour Surabaya Matikan Listrik 1 Jam

Switch Off, Komunitas Earth Hour Surabaya Matikan Listrik 1 Jam

Earth Hour Day yang bermakna satu jam untuk dunia, 6o menit pemadaman peralatan elektronik untuk mengurangi polusi dunia-Andika Bagus Priambodo-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bumi semakin menua. Populasi manusia terus bertambah. Konsekuensinya, sumber daya alam semakin menipis. Jika tak ada lagi yang peduli, bagaimana nasib alam?

Berkaca dari kegelisahan itu, komunitas Earth Hour Surabaya mengadakan aksi Switch Off di Taman Prestasi, Sabtu, 25 Maret 2023. Mereka mengadakan talkshow seputar kiat penghematan energi dan pelestarian lingkungan.

Puncaknya, mereka mematikan listrik di areal Taman Prestasi selama 1 jam, pukul 10 hingga 11 malam. “Program Earth Hour ini bukan hanya penghematan listrik, tapi lebih dari itu. Misalnya, mengajak masyarakat untuk mengurangi,” ujar Stephany Ruth Anchilla, Chilla, seorang Duta Earth Hour Surabaya.

Sebelum acara itu digelar, komunitas Earth Hour Surabaya telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Mereka mengunjungi berbagai sekolah. Salah satunya adalah SMPN 4 Surabaya. Sosialisasi dilakukan dalam bentuk talkshow bersama para pelajar.

Temanya Pembangunan Kesadaran Keberagaman Aneka Hayati dan Perlindungan Alam. Selain talkshow, para musisi Surabaya turut meramaikan kegiatan tersebut. Seperti solois Soraya Gyhna Adani dan MP Band.

Sedangkan materi yang diberikan berupa edukasi pengurangan sampah plastik untuk menjaga alam. “Concern kami adalah menjaga keberagaman hayati yang ada di laut. Ekosistem laut sangat penting bagi keberlangsungan hidup ini,” Ujar Dr Arya Satya Rajanagara, salah seorang Duta Earth Hour. 

Melalui kegiatan Switch Off, alumnus FK Unair itu mengimbau agar semua orang mulai menerapkan eco-lifestyle. Yakni gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Seperti menghemat listrik dan sebagainya. 

Pembicara dalam talkshow lainnya, Aulia Firdaus, menyebut bahwa kegiatan Switch Off, bila rutin dilakukan akan memiliki dampak bagi lingkungan. “Hemat energi, hemat listrik. Selain melestarikan sumber daya alam, juga dapat mencegah kebakaran,” terangnya. 

Dengan adanya gerakan Switch Off, Frida berharap akan adanya kelestarian sumber daya alam serta mengurangi insiden kebakaran. Dia kemudian mencontohkan peristiwa kebakaran di Tunjungan Plaza beberapa bulan silam. Kebakaran itu terjadi akibat arus pendek listrik. “Mematikan perangkat elektronik, misalnya, dapat mencegah insiden kebakaran,” terangnya.

Jelang puncak acara pada pukul 10 malam, Sunarto Heri, anggota Earth Hour mengutip pernyataan Eric Weiner, “Ketika pohon terakhir ditebang, ketika sungai terakhir mengering, ketika ikan terakhir ditangkap. Maka manusia akan tahu, uang tidak akan punya arti,” katanya.

Listrik dipadamkan. Lilin-lilin dinyalakan di areal panggung Taman Prestasi. Beberapa diantaranya ditata membentuk angka 60. Artinya 60 menit atau 1 jam. Meski sederhana, gerakan Switch Off mampu memberi daya gugah. Kesadaran tentang hemat energi, pelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup. 

Switch Off dilakukan pada hari Sabtu, minggu ketiga bulan Maret. Pemadaman lampu dilakukan secara serentak oleh komunitas Earth Hour di berbagai negara. (Rizky Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: