Serial Geliat Masjid Perumahan (Seri 10): Masjid Sukri Adenan, Sidoarjo; TPQ dengan Metode UMMI
Halaman depan Masjid Sukri Adenan yang tampak adem. Berada di Peruamhan Star Safira Regency, Desa Suko, Kecamatan Sukodono, masjid yang didirikan sejak 2008 oleh H Mohamad Ilyas yang memberi wakaf tanahnya.-Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway
SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Sebuah masjid kharismatik berdiri di salah satu perumahan di SIDOARJO, Star Safira Regency, Desa Suko, Kecamatan Sukodono; masjid Sukri Adenan. Didirikan sejak 2008 oleh H Mohamad Ilyas yang memberi wakaf tanahnya, masjid itu lalu diambil dari nama ayahnya sendiri, H Sukri Adenan.
Siapa pun yang singgah, seolah bernostalgia ke zaman terdahulu. Serasa berada di bangunan khas budaya masyarakat di tanah Jawa. Tak salah jika itu yang dirasakan. Sebab desain bangunan masjid itu mirip bangunan khas budaya Jawa pada umumnya. Dari sisi atap bangun sudah terlihat; joglo.
Sedangkan untuk ornamen-ornamen di ruangan masjid banyak berdiri pilar. Ruang bangunan masjid itu melebar ke arah samping. Persis rumah atau bangunan khas Jawa. Semua itu menguatkan kesan njawani. Istilah yang dipakai untuk menggambarkan karakteristik kebudayaan Jawa.
Arsitektur bangunan masjid dekat pintu masuk pemukiman warga perumahan Star Safira Regency itu juga seolah mirip Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, yang sangat terkenal dan fenomenal di kalangan umat muslim itu.
Suasana sebelum salat Asar berjamaah di Masjid Sukri Adenan dimulai. Para jemaah di barisan saf laki-laki tertib menunggu imam memimpin.-Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway
Jika seluruh bangunan masjid dipotret dari atas, atap bangunan masjid terlihat bertingkat tiga. Tampak dari kejauhan, masjid itu bentuknya melebar ke samping kanan-kiri dengan tampilan atap limas berbahan genting dan pilar-pilar yang menyangga seluruh bangunan masjid. Bagaimana, mirip nuansanya dengan wajah bangunan Masjid Agung Demak, bukan?
Bangunan masjid berdesain ala bangunan khas Jawa itu juga digadang sebagai masjid yang kental dengan nuansa masjid Nahdlatul Ulama (NU). Terlihat dari adanya mimbar masjid dan alat tabuh yakni beduk yang diletakkan di area teras masjid.
Perkembangan masjid yang kental amalan Nahdliyin yang membumikan ahlussunnah wal jamaah itu semakin pesat. Seiring berjalannya waktu dan tiga kali pergantian kepengurusan atau takmir masjid, Masjid Sukri Adenan semakin ramai.
Menjadi jujukan masyarakat dari berbagai paham maupun golongan umat muslim.
Suasana pembelajaran di TPQ Masjid Sukri Adenan. Tampak seorang guru yang mengajari seorang peserta TPQ saat belajar Alquran dengan metode UMMI.-Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway
”Alhamdulillah, kerja sama yang baik antar warga perumahan menjadikan kemakmuran masjid dapat terus kita bangun dan kembangkan dengan baik," ujar ketua Takmir Masjid Sukri Adenan Luqmanul Hakim.
Berbagai kegiatan keislaman di Masjid Sukri Adenan yang sering dilakukan antara lain, rutin menggelar kajian fikih, salawatan ibu-ibu, yasin dan tahlil, dan lainnya. "Kami mengajak kerja sama dengan lembaga islam untuk menambah kemakmuran masjid," ujar pria yang juga pegawai perpajakan di wilayah Jawa Timur itu.
Dalam perkembangannya, pengurus masjid merencanakan memakmurkan masjid dengan turut andil dalam membantu pemerintah. Dalam hal ini akan membuka program sekolah khusus pra nikah. Diperuntukkan bagi pemuda pemudi perumahan yang usianya sudah cukup matang atau yang akan melangsungkan pernikahan.
Alasannya agar peran masjid tidak monoton. Tak sebagai sarana ibadah saja. Tetapi ikut mengambil peran penting dalam suatu peradaban masyarakat. Salah satunya menjadi wadah edukasi generasi bangsa dengan bimbingan rumah tangga.
Di masjid yang diambil dari nama H Sukri Adenan itu, tampak anak-anak sedang tekun belajar di TPQ.-Syahrul Rozak Yahya-Harian Disway
"Ya itu yang sedang kami cita-citakan. Kami segera mewujudkan itu dengan menggandeng ahli dan para ulama. Nantinya tak hanya bagi mereka yang akan menikah, tapi bisa menjadi ruang bagi warga yang membutuhkan konseling juga," ujar Luqman.
Sementara peran Masjid Sukri Adenan dalam menyiapkan generasi penerus bangsa juga sudah dilakukan kepada warga sejak dini. Antara lain adanya Taman Pendidikan Alquran (TPQ). Keberadaannya terus mendapat dukungan dari warga perumahan, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan agama setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: