Pemudik Motor Bisa Capai 25 Juta. Terbanyak Kedua Setelah Mobil Pribadi

Pemudik Motor Bisa Capai 25 Juta. Terbanyak Kedua Setelah Mobil Pribadi

MASIH BANYAK: Meskipun beresiko tinggi, motor menempati moda favorit kedua setelah mobil pribadi pilihan para pemudik--

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Meskipun dinilai tidak aman, nyatanya sepeda motor tetap menjadi moda favorit bagi para pemudik. 

Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bakal ada sekitar 25,13 juta pemudik motor diprediksikan melantai di jalanan pada masa arus mudik tahun 2023 mendatang.

Jumlah tersebut menempatkan sepeda motor sebagai moda terfavorit kedua pilihan masyarakat setelah mobil pribadi yang diperkirakan mencapai 27,32 juta unit. 

BACA JUGA:Mudik Motor Diperkirakan Masih Marak: Lebih Murah dan Fleksibel Daripada Kereta Maupun Bus

BACA JUGA:Mampir Rest Area Maksimal 30 Menit, Beli Makan Dibungkus

Sementara moda Bus menempati urutan ketiga dengan prediksi total 22,7 juta unit. Kemudian diikuti Kereta Api 14,47 juta unit, dan mobil sewaan 9,53 juta unit. 

Sementara untuk kategori penumpang angkutan umum, Bus masih mencatatkan pilihan terfavorit dengan okupansi 18,39 persen atau 22 juta orang, kemudian kereta api 11,69 persen atau 14 juta orang, dan angkutan penyeberangan dengan 5,39 persen atau 6,67 juta orang.  

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor “Karena resikonya tinggi sekali,” jelas Budi di gedung DPR selasa (4/4/2023). 

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, penggunaan sepeda motor saat mudik lebaran lebih rentan mengalami kecelakaan lalu lintas. 

BACA JUGA:Seribu Toilet Untuk Yang Kebelet. Bengkel dan Pom Bensin Berjalan Untuk Yang Mogok

“Sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Sepeda motor dibatasi jumlah penumpang dan barang bawaan. Penumpang dibatasi maksium 2 orang dan barang yang dibawa tidak melebihi stang (kemudi,Red),” jelas Djoko. 

Ia melanjutkan, batas kapasitas itu diperlukan untuk menjaga keseimbangan kendaraan selama perjalanan. “Maka dari itu, sebaiknya dihindari berkendara menggunakan sepeda motor dan membawa angkutan berlebihan. Selain berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain,” paparnya.  

BACA JUGA:Antisipasi Kemacetan Saat Mudik, Jasa Marga Buka Dua Jalur Fungsional

Belum lagi faktor kondisi dan kedisiplinan pengendara motor selama perjalanan. Perjalanan jarak jauh memerlukan kondisi tubuh dengan stamina yang prima bagi pengendara, sehingga memerlukan konsentrasi saat mengendara. “Apabila pengemudinya mengantuk atau kurang konsentrasi karena kelelahan saat mengendara, maka sulit terhindar dari kejadian kecelakaan lalu lintas,” kata salah satu Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: