Minggu Palma Awali Pekan Suci

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Lambaian daun palma (palem) memenuhi jalanan di Jalan Kepanjen, Minggu pagi, 2 April 2023. Daun hijau itu ada di tangan umat Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Mereka berarak dari SDK St Aloysius menuju gereja. Lalu mengikuti misa Minggu Palma yang dipimpin Romo Martinus Paryanto CM.

 

Suasana memang meriah. Terlebih saat umat berjalan sembari melantunkan lagu Yerusalem Lihatlah Rajamu yang megah itu. ’’Melalui lagu ini, kita diajak mengingat kembali bahwa dulu umat, warga Yerusalem, mengelu-elukan Yesus sebagai raja,’’ ucap Yohanes Babtisca S., ketua panitia Paskah 2023 di paroki tersebut.

 

Ya, Minggu Palma memang momentum penting dalam perayaan Paskah. Terutama bagi umat Katolik. Sejak sebulan lalu, umat sudah berpuasa. Tepatnya sejak perayaan Rabu Abu. Nah, Minggu Palma memperingati kedatangan Yesus ke Yerusalem. Tetapi, justru di kota itu Yesus ditangkap, disiksa, dan disalib. Semuanya terjadi dalam satu pekan.

 

Perarakan umat yang membawa daun palem di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya.-Julian Romadhon-Harian Disway-

 

Karena itu, pekan ini disebut sebagai pekan suci oleh umat Kristiani. Umat merayakan Kamis Putih (6 April) untuk memperingati perjamuan terakhir Yesus dengan muridnya. Setelah itu ada Jumat Agung (7 April) yang mengenang wafat Yesus. Lalu ada Sabtu Suci (8 April) untuk menyongsong kebangkitan Yesus. Itulah yang disebut Tri Hari Suci (Triduum). Puncaknya adalah Minggu Paskah pada 9 April.

 

Maka, umat yang terlibat dalam prosesi kemarin pun begitu banyak. Orang tua, para pemuda, hingga anak-anak, larut dalam perarakan nan khidmat.

 

’’Ada peristiwa yang terkesan kontradiktif. Umat mengelu-elukan Yesus, tetapi mereka juga yang menyalibkan Yesus,’’ kata Romo Paryanto yang juga pastor kepala di paroki itu. Karena itu, dalam teologi Kristiani, Yerusalem juga menjadi lambang kemuliaan sekaligus kesengsaraan. (Putri Oktavianus Loeran)

Sumber: