Robot Terjun untuk Kirim Paket
KEPALA TEKNIK ZIPLINE Joseph Mardall menunjukkan robot kecil yang bisa keluar dari perut drone untuk mengirimkan paket.-CNBC-
SAN FRANCISCO, HARIAN DISWAY – Tak akan ada lagi ketukan di pagar. Plus suara yang khas itu: Paket…!
Ya, Zipline, perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat, punya terobosan baru. Dilansir Agence France-Presse, Rabu, 15 Maret 2023, mereka memeragakan robot anyar yang bisa mengirim paket. Barang-barang itu bisa didrop secara presisi, di tengah permukiman kota yang padat, bahkan pada hari yang berangin kencang.
Zipline mengatakan bahwa teknologinya memungkinkan pengiriman barang secara tenang dan cepat. Mereka bisa menjangkau banyak tempat. Baik di kota atau di pinggirannya.
’’Teknologi ini adalah kesempatan kita melakukan pengiriman secara presisi,’’ kata Kepala Teknik Zipline Joseph Mardall.
Teknologi itu sudah dirancang Zipline sejak beberapa tahun lalu. Wahana utamanya adalah sebuah pesawat kecil tanpa awak. Ia bertenaga listrik. Bisa terbang di ketinggian nyaris 100 meter dari permukaan tanah.
Saat drone tersebut tiba di atas tempat tujuan pengiriman, perutnya akan terbuka. Lalu, meluncurkan Delivery Droid. Ini adalah robot kotak yang diluncurkan dengan tali sampai ke titik pendaratan. Di titik itu, robot tersebut akan menaruh paket. Lantas naik lagi ke drone. Kembali memakai tali.
STAF ZIPLINE mempersiapkan drone yang bisa dipakai untuk mengirimkan paket. Drone itu bisa dipadukan dengan robot kecil yang diturunkan memakai tali.-RUTH MCDOWAL-AFP-
Dengan sistem pemindaian yang akurat, robot itu bisa meletakkan paket di mana saja. Mulai di serambi depan rumah hingga meja kecil yang terletak di belakang teras rumah.
Sistem itu dirancang begitu senyap. Hampir tidak mengeluarkan suara. Yang terdengar hanya seperti angin yang membuat daun gemerisik. Ia bisa mengirimkan paket sejauh 16 kilometer hanya dalam waktu 10 menit.
Beberapa bisnis sudah memanfaatkan layanan tersebut. Misalnya, jaringan restoran Salad-Sweetgreen di Amerika Serikat. Sampai fasilitas kesehatan di Kigali, Rwanda.
Menurut perusahaan tersebut, setiap drone bisa mengangkut muatan seberat 2-4 kilogram. Dengan kemampuan itu, Zipline berencana melakukan ribuan tes penerbangan tahun ini. Setelah itu, mereka akan mulai melayani pelanggan setelah pengujian itu dinilai berhasil. (Kumala Herni Kartika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: