The Mandalorian Season 3 : Perjuangan Menegakkan Kembali Kedatuan Mandalore

The Mandalorian Season 3 : Perjuangan Menegakkan Kembali Kedatuan Mandalore

DINANTI: The Mandalorian season 3 semakin mendekati titik kulminasi perjuangan bangsa Mandalorian untuk menegakkan kembali kekuasan datu leluhur mereka-The Direct-

Karena pelanggaran membuka helm, Din dianggap murtad. Agar bisa diterima kembali di keluarga Mandalorian, dia diwajibkan untuk mandi jamas di kolam air yang terletak di gua tambang dibawah Kutaraja Sundari, Ibukota Kerajaan Mandalore. 

Masalahnya, planet Mandalore sudah lama ditinggalkan setelah dihajar oleh bom-bom fusi yang dijatuhkan armada Galactic Empire. Permukaannya beracun dan tidak bisa ditinggali. Namun, Din berhasil meyakinkan Bo-Katan Kryze, puteri raja Mandalore terakhir, bahwa Mandalore masih bisa dihuni. 

SPOILER ALERT! BACA DENGAN RESIKO ANDA SENDIRI.

Keduanya pun masuk ke tambang Mandalore jauh di bawah permukaan bumi. Bo Katan hafal lokasinya karena sering mandi di kolam itu waktu kecil. Kolam tersebut bernama ‘The Living Waters’. Berdasarkan Prasasti yang terpahat di pintu masuk pemandian, The Living Waters dulunya adalah sarang monster banteng raksasa Mythosaur. 

“Para Datu Leluhur Mandalorian berhasil mengalahkan Mythosaur dan mengklaim planet Mandalore sebagai rumah bagi bangsa kita. Sejak saat itu, Mandalorian menggunakan lambang tengkorak Mythosaur sebagai simbol negara,” kata Bo-Katan membacakan isi prasasti yang direspon oleh Din Djarin dengan acuh tak acuh karena ia cuma mau mandi junub bukan belajar sejarah. 


HANCUR: Sisa sisa kedigdayaan bangsa Mandalorian tergambar dari Sundari, Ibu Kota kerajaan mereka di planet Mandalore. Hancur setelah dibombardir armada Galactic Empire-Tangkapan layar-

Setelah mencopot peralatan perang, Din Djarin mulai membaca doa dan mencebur pelan pelan ke dalam kolam namun nahas kakinya terperosok ke dalam lubang dan ia pun tenggelam. Bo Katan melompat mencebur ke dalam air dan mengejar tubuh Din yang jatuh. 

Sang puteri pewaris terakhir takhta Mandalore yang miskin dukungan parpol tersebut berhasil mencengkram tubuh Din, menyalakan booster dan membawa temannya anggota forum pengajian radikal itu naik ke permukaan. Namun dalam perjalanan naik, ia begidik ngeri ketika melihat bahwa Mythosaur raksasa rupanya telah kembali mendiami The Living Waters. 

Bo Katan tidak bilang apa-apa soal penemuan itu. 

Ia dan Din kembali ke tempat persembunyian Jamaah Radikal Mandalorian Children of the Watch (COW) dimana Din adalah anggota. Kelompak ini dipimpin oleh The Armourer. Upacara Mandi Wajib Din diakui dan dia dianggap Mandalorian lagi. 

Bo Katan juga menceritakan pengalamannya melihat Mythosaur yang membuat The Armourer terdiam seribu bahasa. Sejak lama, Jamaah COW sudah tidak senang pada dinasti Kryze, keluarga Bo Katan yang dianggap lembek dalam menegakkan ‘The Way’. Yakni ‘Hukum Syariat’ yang berlaku di Mandalore.  

Namun mereka menyimpan ramalan bahwa kebangkitan kembali bangsa Mandalorian ditandai dengan kemunculan Mythosaur. Fakta bahwa hanya Bo Katan yang berhasil melihat itu, menunjukkan tanda-tanda bahwa sang puteri lah pewaris takhta Mandalorian yang sejati. 

Dengan penemuan itu, The Armourer akhirnya mau percaya lagi pada Dinasti Kryze. Ia mengutus Din Djarin untuk mengawal Bo Katan keliling galaksi untuk mengumpulkan anak-anak bangsa Mandalore yang tercerai berai untuk kemdian diajak bersatu padu untuk merebut Mandalore kembali. 


PEWARIS TAHTA: Bo-Katan Kryze, Puteri Raja Adonai Kryze, penguasa terakhir Mandalore. Pemimpin pemberani tapi minim dukungan parpol-Tangkapan layar-

Kendatipun mendapatkan kepercayaan The Armourer, jalan Bo Katan menuju takhta Mandalorian masih panjang. Ia masih harus merebut Pedang Pusaka The Black Saber yang kini masih dipegang Din. Ia juga harus mendapatkan dukungan semua Mandalorian mulai dari yang moderat, tradisionalis, nasionalis, demokrat, radikal untuk memenuhi presidential thresold. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: