Gelar Konser di Surabaya, Duo Saraswati Bawakan Musik Mochtar Embut

Gelar Konser di Surabaya, Duo Saraswati Bawakan Musik Mochtar Embut

Duo Saraswati, Jan Van Der Plas (kiri) dan Kris Van Der Plas (kanan) bermain duet cello dan piano di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, pada Sabtu 8 Maret 2023.-Moch Sahirol Layeli-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penampilan Jan van der Plas (cellois) dan Kris van der Plas (pianis) sukses menyihir penonton dalam acara konser musik klasik Duo Saraswati yang digelar di Gedung Cak Durasim, Surabaya, pada Sabtu, 8 April 2023, mulai pukul 16.00. 

Konser sore itu dibuka dengan musik upacara milik Colin McPHee berjudul Gambangan dan Taboe Teloe. Jan dengan cellonya dan Kris dengan pianonya. Keduanya benar-benar piawai memainkan alat musik mereka masing-masing.

Tampak tangan kanan pria kelahiran 1997 itu lihai menggerakkan tongkat cello sesuai dengan kode-kode musik yang tertulis pada tumpukan kertas di depannya. Sementara tangan kirinya, cermat memetik senar-senar cello.

Pun dengan Kris. Lincah jemarinya berpindah, menari di atas tuts putih dan hitam. Merangkai tiap penggalnya menjadi sebuah nada. Pas. Perpaduan suara kedua alat musik itu beralun seimbang. Beradu dengan ritme gerimis yang terdengar hingga ke dalam gedung.


Jan van der Plas saat berpuisi dan Kris van der Plas memainkan piano. -Moch Sahirol Layeli-

Kakak beradik van der Plas tak hanya membawakan komposisi-komposisi musik Belanda. Tapi mereka juga membawakan enam lagu milik Mochtar Embut dan satu milik Iskandar. "Beberapa kali kami membawakan Srikandi di televisi nasional dan radio. Banyak orang Belanda suka dengan lagu itu. Bagi mereka, ada suasana damai Indonesia di Srikandi," terang Jan ketika ditanya soal musik favorit dari penampilannya.

Tak sekadar memainkan cello dan piano, Jan juga membacakan lirik lagu Mochtar Embut dengan berpuisi. Kental dengan logat Belandanya. Tapi tetap tak mengurangi romansa suasana. Kira-kira begini sepenggal liriknya; Bila sampai larut luka tak kau balut aduhai pedihnya semakin parah. Bagaikan di atas bara.

Konser bertajuk Classical Concert Cello -Piano persembahan Erasmus Huis Husi Jakarat bekerja sama dengan Amadeus Esnterprise itu juga dimeriahkan dengan penampilan kolaborasi antara Duo Saraswati dengan dua musisi asal Surabaya. Mereka murid Amadeus Enterprise yaitu Angela Jana Prasetya dan Muhammad Saifurrahman. 

Dalam kolaborasinya, mereka membawakan komposisi musik seriosa milik Mochtar Embut berjudul Srikandi. Alunan piano mengawali kolaborasi malam itu. Disusul cello milik Jan. Lalu perlahan berpadu dengan cello kedua musisi asal Surabaya. Sesekali suara gamelan turut andil dalam barisan nada.


Wawancara dengan Duo Saraswati, Jan van der Plas (kanan) dan Kris van der Plas (kiri) setelah konser. -Ilham-

“Bagi kami, lagu Mochtar Embut adalah suara dari Indonesia. Karena kami bangga dengan musik dari Eropa dan bangga dengan budaya Indonesia, kami ingin berbagi melalui lagu-lagu tersebut,” ucap pemain cello itu.

Kris juga menambahkan bahwa komposer-komposer Eropa jatuh cinta dengan suara gamelan. Bahkan mereka mengatakan jika gamelan Indonesia jauh lebih baik daripada musik barat. Itulah yang memotivasi Duo Saraswati untuk menggabungkan antara musik Eropa dan budaya Indonesia.

Kecintaan keduanya terhadap budaya Eropa dan Indonesia benar-benar tampak jelas dari kekompakan mereka di atas panggung. Tercermin dari riangnya deretan nada dibawakan. Bahkan energinya pun sampai kepada penonton.

Komposisi musik cello Sonata milik Francis Poulenc akhirnya menjadi penutup dalam konser Duo Saraswati di Surabaya. Standing ovation dan tepuk tangan panjang penonton bergemuruh dalam beberapa menit. Pertanda konser mereka diterima dengan baik. (Umaimah 'Iffat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: