Libur Lebaran Dongkrak 350 Juta Trip Wisata, Jogja-Bali Masih Favorit

Libur Lebaran Dongkrak 350 Juta Trip Wisata, Jogja-Bali Masih Favorit

DUA PEREMPUAN berjalan di depan dinding Teras 1, Malioboro, Yogyakarta. Kota itu masih jadi favorit wisatawan.-Boy Slamet-Harian Disway-

JAKARTA, HARIAN DISWAY Libur Lebaran tahun ini akan berdampak bagus bagi sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan ada 350 juta perjalanan wisata selama momen tersebut. Itu dilakukan oleh 123,8 juta orang yang diperkirakan mudik pada liburan.

 

Memang, tahun ini jumlah pemudik diperkirakan naik 50 persen ketimbang tahun lalu. Selain itu, cuti bersama juga begitu panjang. Tujuh hari. Yakni, 19-25 April 2023. Yang tak kalah penting, liburan kali ini sudah bebas dari ancaman varian anyar Covid-19.

 

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut pada akhir tahun lalu. Tentu masyarakat akan merasa lebih bebas. "Secara de facto, sebelas bulan terakhir memang tidak ada pembatasan," ujar Epidemiolog Universitas Airlangga dr Windhu Purnomo saat dihubungi, Minggu, 9 April 2023.

 

BACA JUGA : Ajak Mudik Lebaran Lebih Awal, KAI Daop 8 Surabaya Sebar Tiket Diskon Hingga 20 Persen

BACA JUGA : Kegiatan Wisata Selama Libur Lebaran 2023 Diproyeksikan Tumbuh 25 Persen

 

Kekebalan masyarakat juga sudah 95 persen. Kegiatan terbuka makin banyak. Tempat wisata sudah buka penuh sejak pertengahan tahun.Maka, kata Windhu, kondisi saat ini sudah sangat membaik. Tidak ada lagi ancaman lonjakan kasus oleh varian baru. Berbeda dengan momen Lebaran tahun lalu yang ada ancaman dari Omicron.

 

"Sekarang situasi sudah terkendali di seluruh wilayah di Indonesia," terangnya. Area publik, tempat ibadah, hingga syarat perjalanan pun tak diperketat seperti dua tahun sebelumnya. Dan tempat wisata mulai penuh tanpa diikuti risiko tinggi penularan virus.

 

Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan, momen libur Lebaran tahun ini akan membangkitkan dunia pariwisata Indonesia. Perputaran ekonominya ditaksir mencapai Rp 150 triliun. Sebab, para pengeluaran terbesar wisatawan tidak hanya berkutat pada destinasi wisata, transportasi, dan akomodasi. "Tetapi, faktor makan dan minum juga," tandas dia seperti dikutip laman resmi Kemenparekraf, Minggu, 9 April 2023.

 


-Ilustrasi: Annisa Salsabila-Harian Disway-

 

Diperkirakan, perekonomian daerah akan terdongkrak. Terutama di kawasan ikon pariwisata dan punya destinasi wisata andalan. Misalnya, seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali. Kota-kota itulah yang akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan. Terutama Yogyakarta yang masih menjadi kota wisata terfavorit. 

 

Jumlah wisatawan ke Yogyakarta pada libur Lebaran ini diprediksi naik 1 juta orang menjadi 5,9 juta orang. Prediksi tersebut juga mengacu pada libur natal-tahun baru. Angela pun berharap peningkatan jumlah wisatawan bisa sebanding dengan belanja yang dikeluarkan. Merata ke berbagai destinasi mulai dari wisata alam, sejarah, kuliner, budaya, religi, dan lainnya.

 

Pada 2022, jumlah wisatawan domestik mencapai 703 juta atau tumbuh 16,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini targetnya cukup ambisius. Bahkan juga ditarget membuka 4 juta lapangan pekerjaan baru.

 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, ada tiga fokus untuk mengejar target tersebut. Yakni memperkuat portofolio pariwisata Indonesia di sektor budaya, alam, dan atraksi buatan. 

 

"Sampai saat ini minat terbesar masih pada budaya," katanya. Terutama atraksi-atraksi budaya yang dilengkapi dengan berbagai event-event pendukung. Tahun ini telah disiapkan 100 event besar tersebar di berbagai daerah.

 


TURIS TIONGKOK menaiki perahu menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, dari Bali pada 25 Januari 2023.-SONNY TUMBELAKA-AFP-

 

Target terkait turis asing pun idem ditto. Sejauh ini, Bali memang tetap menjadi favorit. Kemenparekraf juga bakal mengarahkan ke lima destinasi super prioritas.

 

Apalagi, kunjungan para turis itu sudah mulai pulih sejak awal 2023. Itu terlihat dari perjalanan inbound penerbangan masuk sudah meningkat 33 persen. "Juni nanti, pesawat penumpang di dunia, Airbus A380, akan mulai mendarat di Denpasar. Itu untuk menampung lebih banyak kunjungan" kata Vinsen. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: