BPD Jatim Bagikan Dividen Rp 797 Miliar

BPD Jatim Bagikan Dividen Rp 797 Miliar

RAPAT Umum Pemegang Saham Bank Pembangunan Daerah Jatim membahas perkembangan bank pemerintah tersebut.-Humas Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Kredit di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim pada 2022 tumbuh signifikan. Total kredit secara keseluruhan sebesar 8,06 persen (year-on-year/YoY). Kondisi itu terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan target pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Kredit di sektor UMKM menyumbang kenaikan tertinggi. Yakni, 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang cukup besar. Yakni, Rp 104,6 miliar. Kondisi tersebut menunjukkan keberhasilan bank pelat merah itu dalam mendukung program pemerintah.

”Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM terlihat bagus. Dengan komposisi NPL terendah sebesar 0,60 persen dibanding dengan sektor lainnya,” ujar Direktur Utama BPD Jatim Busrul Iman di RUPS tahunan 2022 Rabu, 12 April 2023.

Portofolio kredit komersial juga meningkat 7,02 persen atau Rp 11,20 triliun. Sementara itu, kredit di sektor konsumsi tumbuh signifikan. Yakni, 5,11 persen atau Rp 28,65 triliun.

Dari kinerja tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih Rp 1,54 triliun. Serta, kenaikan aset Rp 103,03 triliun. Atau tumbuh 2,29 persen (YoY). Juga, peningkatan laba bersih 1,30 persen dari Rp 1,523 triliun menjadi Rp 1,543 triliun.

Sedangkan komposisi rasio keuangan bank tersebut periode Desember 2022, antara lain, return on asset (ROA) sebesar 1,95 persen, return on equity (ROE) sebesar 16,24 persen, dan net interest margin (NIM) sebesar 5,11 persen.

Di RUPS tahunan tahun buku 2022, Bank Jatim membagi dividen sebesar Rp 53,09 per lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya, yaitu Rp 52,11 per lembar saham. 

Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sebesar Rp 797.172.793.173,38 atau 51,67 persen dari laba bersih 2022. Pembagian dividen tersebut selalu meningkat setiap tahun. Itu menjadikan saham dengan kode BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.

Melihat capaian itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mewakili Pemprov Jatim sebagai pemegang saham pengendali, meminta Bank Jatim untuk terus meningkatkan performa kinerja. Harapannya, Bank Jatim mampu berkontribusi untuk perekonomian Jatim.

Ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu juga meminta Bank Jatim untuk melakukan transformasi lima pilar. Yakni, transformasi struktural, transformasi SDM atau human resource, transformasi IT, revitalisasi kebijakan dan prosedur, serta aksi korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Khofifah juga mengingatkan masalah inflasi yang sedang menjadi perbincangan hangat di beberapa negara. Dalam kondisi pemulihan ekonomi saat ini, masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan bahan pokok. 

”Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga. Agar tingkat inflasi menurun,” bebernyi.

Untuk lebih membantu pertumbuhan dan perkembangan UMKM, badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Jatim itu harus menyalurkan dana bergulir (dagulir) kepada pelaku UMKM.

”Sampai dengan Februari 2023, jumlah dagulir yang telah disalurkan oleh Bank Jatim mencapai Rp 509,451 miliar. Total kepada 12.649 debitur,” tegasnyi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: