Cheng Yu Pilihan Ketua Hipmi Surabaya Denny Yan Rustanto: Li Xue Du Xing

DENNY Yan Rustanto tak akan pernah lupa pada apa yang diwejangkan papanya. "Bekerja, belajar, dan bertumbuh," ujar ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Surabaya itu, menyebut petuah dimaksud.

"Kata belajar ada setelah bekerja dengan makna kita perlu melakukan evaluasi terhadap apa yang kita kerjakan. Tujuannya, agar kita bisa selalu belajar hal-hal baru yang membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Selanjutnya, dengan menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, akan menjadikan kita terus tumbuh dan berkembang," terang Denny.

Filosofi hidup yang diajarkan ayahnya itulah yang menjadikan Denny selalu bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam segala hal. 

Sejak dulu, ajaran Tiongkok menekankan pentingnya belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan. Lu You 陆游 (1125–1210), sejarawan-cum-sastrawan dinasti Song, mengingatkan kita untuk "力学笃行" (lì xué dǔ xíng): rajin belajar dan giat bekerja.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Kadin Surabaya M. Ali Affandi L.M.N: Shang Shan Ruo Shui

Alasannya sederhana. Belajar saja, tanpa bekerja, tak akan menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, bekerja saja, tanpa belajar, kemungkinan akan kurang maksimal output-nya. 

Tentu, belajar tidak melulu mesti di bangku sekolah. Kerap kita menjumpai pelajaran yang didapat dari ruang kelas malah tidak membuahkan hasil yang seindah dengan yang dibayangkan, ketika diterapkan di lapangan.

Itulah mengapa Wang Yangming 王阳明, filsuf masyhur dinasti Ming, mewanti-wanti kita untuk "知行合一" (zhī xíng hé yī): menyatukan pengetahuan dengan penerapan. 

Sebab, "实践就是检验真理的唯一标准" (shí jiàn jiù shì jiǎn yàn zhēn lǐ de wéi yī biāo zhǔn): praksis adalah satu-satunya tolok ukur suatu kebenaran. Demikian kesimpulan petinggi Tiongkok setelah menerapkan beberapa teori agung Mao Zedong namun justru membawa Tiongkok ke ambang kehancuran di akhir tahun 1970-an. (*)

 

Sumber: