Pertamina Dan JOGMEC Teken Kerjasama Untuk Transisi dan Keamanan Energi
Dirut Pertamina Nicke Widyawati (dua dari kiri) bersama CEO JOGMEC Takahara Ichiro dalam kerjasama Pertamina-JOGMEC di Hokkaido, Jepang.-Foto : Pertamina-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – PT Pertamina (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy Security) dalam rangka memperkuat hubungan kerja sama yang telah berjalan dalam bidang transisi energi dan menjaga keamanan energi di Indonesia maupun Jepang.
MoU diteken oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Chairman & CEO JOGMEC Mr. Takahara Ichiro pada Jumat, 14 April 2023 di Side Event G7 Ministrial Meeting on Climate, Energy and Environment di Kota Sapporo, Prefektur Hokkaido, Jepang.
Penandatanganan juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi.
Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina EP (PEP) dan JOGMEC telah berkolaborasi dalam studi bersama terhadap injeksi CO2 di Lapangan Jatibarang di Jawa Barat sejak Agustus 2022.
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Bersaing dengan Bantul dan Solo (7)
BACA JUGA:KAI Rilis Film Pendek Berjudul “Pulang”, Raih 14 Ribu Penonton dalam 2 Hari
Para pihak telah berhasil menerapkan metode injeksi CO2 (Huff and Puff) untuk menunjukkan dan memverifikasi efek CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR) dan terkait penyimpanan CO2 di bawah tanah pada lapangan minyak dan gas yang telah mengalami penurunan produksi.
Dengan adanya pengalaman historis yang telah dilakukan oleh JOGMEC dan PT Pertamina EP ini, PT Pertamina memperkuat kerja sama dengan ruang lingkup yang lebih luas melalui penandatanganan MoU yang akan memberikan peningkatan kajian implementasi studi CO2 secara efektif.
Kesepakatan MoU tersebut dilakukan untuk mengkaji dan mempromosikan proyek-proyek yang terkait dengan memanfaatkan CO2 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas melalui teknologi Enhanced Oil/Gas Recovery (EOR/EGR).
Peluang kerja sama lainnya juga meliputi produksi hidrogen dan amonia dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storge), serta penangkapan dan penyimpanan gas buang CO2 oleh sektor industri: seperti pembangkit listrik, pabrik baja dan semen yang termasuk CCS Hub dan Cluster Industry.
BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Pemuda Gembong Bawono (6)
Kerja sama tersebut juga ditujukan pada perusahaan-perusahaan Jepang yang berada dalam naungan JOGMEC.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama ini perlu dilakukan oleh Indonesia dan beberapa perusahaan Jepang yang sedang melakukan proyek pengembangan hulu minyak dan gas bumi untuk menghadapi era transisi energi.
Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam penyimpanan CO2 bawah tanah, serta produksi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: