Ramadan dan Lebaran: Momentum Mencetak Generasi Unggulan
Anwar Ma'aruf, Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.-Anwar Ma'aruf-
RAMADAN menjadi bulan yang selalu dirindukan kehadirannya oleh setiap umat Islam. RAMADAN hadir dengan membawa berbagai keutamaan yang tidak dimiliki bulan-bulan lain.
Salah satunya adalah dilipatgandakan pahala setiap kebaikan. Keutamaan itulah yang memotivasi setiap umat Islam untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas segala bentuk ibadah semaksimal mungkin.
Di samping melakukan ibadah wajib seperti berpuasa dan berzakat, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti membaca Al-Qur’an, salat Tarawih, maupun beriktikaf.
Tidak hanya itu, keutamaan Ramadan harus mampu membangkitkan semangat umat Islam untuk menjalankan ibadah-ibadah yang lain sehingga diharapkan dapat menuai berbagai pahala kebaikan di bulan mulia ini.
Menuntut ilmu merupakan salah satu ibadah yang dapat dilakukan saat Ramadan. Meski ibadah itu juga dapat dilakukan pada bulan yang lain, menuntut ilmu saat Ramadan tentu memiliki nilai kemuliaan tersendiri.
Selain mendapat pahala kebaikan yang berlipat menuntut ilmu saat Ramadan akan terasa lebih optimal, terlebih jika dilakukan ketika berpuasa. Merujuk pada aviv-clinics.com, seseorang yang sedang berpuasa dapat berpikir lebih jernih dengan suasana hati yang lebih baik sehingga sangat cocok digunakan untuk belajar. Oleh sebab itu, setiap umat Islam harus lebih semangat dalam menuntut ilmu selama Ramadan.
Keutamaan menuntut ilmu saat Ramadan dapat diperoleh dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari berbagai ilmu. Ilmu yang dimaksud tentu bukan hanya tentang ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu kehidupan yang dapat memberikan kemaslahatan bagi banyak umat.
Makin banyak bidang ilmu yang dipelajari oleh seorang muslim, tentu akan makin baik karena akan memiliki berbagai wawasan dan sudut pandang dalam melihat dan memecahkan segala permasalahan. Upaya mendalami berbagai ilmu dapat meningkatkan kompetensi seseorang dalam berkontribusi bagi kehidupan yang lebih baik. Ilmu berkembang seiring perkembangan zaman sehingga apabila seseorang tidak membekali diri dengan ilmu-ilmu yang terbaru, dikhawatirkan akan tertinggal oleh roda peradaban.
Untuk itu, guna menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang, sangat dibutuhkan kesadaran dan kesungguhan dalam menuntut ilmu bagi setiap umat Isalam sampai kapan pun.
Konsistensi Tiada Henti
Upaya seorang muslim menuntut ilmu sejatinya tidak boleh terbatas hanya pada saat Ramadan. Ramadan harus dimaknai sebagai momen terbaik untuk mengawali semangat dalam menuntut ilmu dan menjadikannya sebuah kebiasaan positif dan berkelanjutan.
Seperti halnya sebuah kata mutiara ”tuntutlah ilmu dari bayi hingga liang lahad”, seorang muslim hendaknya memiliki ketekunan dalam menuntut ilmu terus-menerus. Itu terkait erat dengan sifat universal ilmu itu sendiri yang berarti ilmu dapat dipelajari siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Terlebih, pada era digital seperti saat ini, siapa pun sangat memungkinkan untuk mengakses berbagai sumber ilmu yang tersedia di dunia maya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Dewasa ini menuntut ilmu dapat dilakukan dengan fleksibel karena dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Berbeda sekali dengan sebelum adanya era digital. Saat itu, untuk menuntut ilmu, seseorang harus pergi ke sebuah tempat dan waktu tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: