Urgensi Dokter Spesialis Kelautan Berbasis Kompetensi dan Kemanusiaan

Urgensi Dokter Spesialis Kelautan Berbasis Kompetensi dan Kemanusiaan

Atlet selam Jatim saat menjalani terapi hiperbarik di RSAL dr Ramelan, Surabaya, Rabu 18 Agustus 2021.-RSAL dr Ramelan-

Calon dokter spesialis Kelautan diarahkan untuk menjadi autonomous learner dalam proses pembelajarannya. Autonomous Learner adalah pembelajar mandiri yang dapat meminimalisir ketergantungan pada pengajar. Ia merefleksikan dan memproyeksikan ilmu yang dipelajari pada keseharian sebagai pelayan kesehatan. 

Pengajar tidak lagi mendiktekan ilmu, tetapi akan berperan sebagai fasilitator yang mewadahi diskusi dalam kelas terkait dengan permasalahan yang ditemukan (case studies). Dengan menggunakan tipe pembelajaran ini, calon dokter spesialis bukan lagi hanya menjadi praktisi dan teknisi dalam kesehatan, namun mereka juga harus dapat menjadi ilmuwan yang terus mengkinikan keilmuannya dan memperkaya khasanah ilmu kedokteran di Indonesia dan di dunia. 

Sebagai penutup, pentingnya pendidikan kesehatan maritim berbasis kompetensi dan kemanusiaan adalah untuk mencetak para lulusan dokter spesialisasi, khususnya kedokteran kelautan, yang memiliki prinsip dan moralitas untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan strata dalam aspek apapun.

Mereka adalah para praktisi sekaligus peneliti yang tidak menghambat diri,  selalu mengembangkan keilmuan dan dapat berdikari dalam pelayanan kesehatan. Kesehatan adalah aspek vital dalam kehidupan manusia, bangsa dan negara, dan oleh karenanya pendidikan yang mumpuni bagi praktisi dan ilmuwan kesehatan adalah hal yang tak dapat ditawar lagi.

Dr dr Hisnindarsyah

Dokter Spesialis Kelautan, Pengurus PERDOKLA/ Perhimpunan Kedokteran Kelautan, Anggota Ex-officio PB IDI

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: