Persebaya Festival TGX: Mimpi Bupati Ipin Wujudkan Anak Muda Trenggalek Jadi Bintang Persebaya dan Timnas

Persebaya Festival TGX: Mimpi Bupati Ipin Wujudkan Anak Muda Trenggalek Jadi Bintang Persebaya dan Timnas

Aksi Bupati Ipin ketika bermain di laga persahabatan di Persebaya Festival TGX, gayanya mirip CR7.--

Bupati Trenggalek M. Nur Arifin, atau yang akrab disapa Bupati Ipin, pernah menyampaikan mimpinya ingin membawa anak-anak yang berbakat di sepak bola di Trenggalek bisa menjadi bintang di Persebaya dan timnas. Mimpi itu disampaikan pada Azrul Ananda, Presiden Persebaya saat keduanya berkolaborasi dalam sebuah event sepeda. 

Dari sana, keduanya pun sepakat membuat sebuah program. Terwujudlah Persebaya Festival. Trenggalek, kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur, menjadi tuan rumah edisi perdana. Persebaya Festival TGX, demikian titel Persebaya Festival di Trenggalek.

TGX adalah nickname Trenggalek yang dipopulerkan Bupati Ipin. Persebaya Festival TGX diselenggarakan 28-30 April. Venue-nya di Stadion Menak Sopal dan Pendopo Kabupaten, Trenggalek.

”Saya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Mas Ipin (Mochamad Nur Arifin) berkolaborasi di sepak bola. Kalau di event sepeda sudah lebih dulu. Tak hanya tahun ini, Persebaya Festival TGX InsyaAllah akan terus kami selenggarakan di tahun-tahun mendatang,” kata Azrul Ananda.


Bupati Ipin dan Presiden Persebaya Azrul Ananda.--

Persebaya menyelenggarakan festival di Trenggalek karena merupakan salah satu basis Bonek di luar Surabaya Raya. Blitar, Tulungagung, dan Pacitan, yang berdekatan dengan Trenggalek juga banyak ditinggali suporter Persebaya.

”Dengan Persebaya Festival TGX, kami ingin Persebaya lebih dekat dengan fans di sana. Kami juga ingin menjaring pemain muda potensial dari sana,” jelas Azrul.

Bupati Ipin menyatakan senang dengan terselenggaranya Persebaya Festival TGX. ”Saya memang punya mimpi suatu saat ada pemain asal Trenggalek yang bisa masuk Persebaya, masuk timnas. Akan menjadi suatu kebanggaan dan prestasi yang luar biasa, pemain Trenggalek bisa masuk timnas. Itu akan menginspirasi anak-anak yang lain,” katanya. 

Menjaring pemain muda potensial memang menjadi salah satu tujuan utama Persebaya Festival TGX. Untuk itu diselenggarakan football clinic dan selection camp yang diikuti ratusan anak dan pesepak bola muda. Football clinic diselenggarakan Jumat dan Sabtu, sedangkan selection camp pada Sabtu dan Minggu.

Uston Nawawi menjadi penanggung jawab kepelatihan dalam football clinic dan selection camp. Pelatih berlisensi AFC Pro itu bertanggung jawab menyusun kurikulum pelatihan sepak bola maupun seleksi. Ia dibantu pelatih-pelatih tim junior Persebaya seperti Mat Halil, Lulut Kistono, Ahmad Rosyidin, dan beberapa lainnya.

”Dari selection camp, nanti akan dipilih masing-masing lima pemain dari U-15, U-18, dan U-21, untuk ikut seleksi masuk tim Elite Pro Academy Persebaya,” kata manajer tim Persebaya Yahya Alkatiri.

Siapa saja yang terpilih masuk lima pemain terbaik selection camp akan diumumkan Minggu besok (30/4). Di sela-sela pertandingan ekshibisi antara Persebaya U-23 melawan Persiga U-23 pada pukul 15.00 WIB di Stadion Menak Sopal. Pertandingan ini juga akan menjadi puncak acara dari Persebaya Festival TGX.

Sukses dengan Persebaya Festival TGX, manajemen Bajol Ijo akan menyelenggarakan event serupa di kota-kota lain. Bisa di Banyuwangi, Madiun, maupun kota-kota lain yang menjadi basis Bonek.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: